Pencabulan
Kepala SMA Pegang-pegang Pipi dan Cium Dahi Siswinya hingga Trauma Berat
Perbuatan ini terjadi di dalam ruang kelas saat jam pelajaran sekolah berlangsung. Korban dengan inisial SM (15) kini mengalami trauma berat
TRIBUN-MEDAN.com - Seorang kepala SMA Negeri 1 Wolowa di Kecamatan Wolowa, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, Hamili (59), melakukan pelecehan seksual terhadap seorang siswinya yang masih kelas 10.
Perbuatan ini terjadi di dalam ruang kelas saat jam pelajaran sekolah berlangsung.
Baca: Hantu Itu Sesungguhnya Tidak Ada, Ini Penjelasan Masuk Akal Sang Pakar Fisika
Baca: Bripda Ismi, Si Polwan Cantik yang Curi Perhatian Tak Sangka Fotonya Jadi Viral, Ada Apa Gerangan?
Baca: Wow, Ini Bripda Hongcin Rupawan yang Bikin Polwan Lainnya Dihukum, Benarkah Ia Etnis China?

Korban dengan inisial SM (15) kini mengalami trauma berat dan tidak masuk sekolah hingga saat ini.
“Kondisi anak kami ini mengalami trauma berat, sampai hari ini dia sudah tidak masuk sekolah. Selama ini, siang malam SM selalu berada di dalam kamar terus, dan tidak mau makan,” kata seorang anggota keluarga korban, Anwar, Senin (27/2/2017).
Baca: Besok, Polisi Gelar Razia Besar-besaran Serentak di Indonesia, Waspadai dan Lengkapi Hal-hal Ini
Saat ini keluarga menyerahkan sepenuhnya kasus pencabulan ini ke pihak yang berwajib. Namun keluarga menginginkan agar kepala sekolah tersebut dihukum sesuai dengan perbuatannya.
Peristiwa ini terjadi sekitar dua minggu lalu. Saat itu, korban berpakaian olahraga masuk ke ruangan kelas bersama dua orang temannya.
Tak lama kemudian, tersangka Hamili masuk ke ruang kelas tersebut. Tersangka kemudian menyuruh dua orang temannya keluar dari dalam ruangan tersebut.
Saat kedua siswa lain keluar ruangan, tersangka kemudian mendekati korban dan menanyakan korban sedang mengikuti kegiatan apa.
Korban menjawab sedang mengerjakan tugas yang belum sempat diselesaikan gurunya. Lalu tersangka kemudian memegang pipi korban dan mencium jidatnya.
Menurut Kasat Reskrim Polres Buton, Iptu Hasanuddin, korban kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke orangtuanya.
”Orangtuanya melapor ke polsek dan polsek melakukan penyelidikan dan melakukan pemeriksaan terhadap saksi. Korban sudah melakukan pelaporan ke Polsek Wolowa,” ujar Hasanuddin.