Ketika Para Mantan Saling Singgung . . .

Sama-sama sudah turun panggung, namun keduanya masih saling singgung. Perseteruan antara mantan-mantan menteri kabinet Jokowi-JK,

Nursita Sari
Mantan Menko Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menunjukkan salah satu lukisan yang ada di rumahnya di Jalan Tebet Barat Dalam IV, Jakarta Selatan, Minggu (18/9/2016). 

TRIBUN-MEDAN.com, JAKARTA - Sama-sama sudah turun panggung, namun keduanya masih saling singgung. Perseteruan antara mantan-mantan menteri kabinet Jokowi-JK, yakni Rizal Ramli danSudirman Said mulai babak baru, di tengah makin alotnya negosiasi antara pemerintah dan PT Freeport Indonesia.

Saling silang pendapat mengenai pengelolaan sumber daya alam khususnya di tanah Papua tersebut sudah muncul sejak keduanya duduk sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Rupanya setelah turun panggung pun, baik "Rajawali Ngepret" maupun Sudirman Said masih berseberangan cara pandang.

Baca: Ibra Gagal Cetak Gol Penalti, 10 Pemain Bournemouth Tahan Man United

Dalam sebuah peluncuran buku berjudul "Papua Minta Saham" pada Jumat (3/3/2017) malam, Rizal menyampaikan apresiasinya kepada Presiden karena menurutnya, Jokowi tidak main-main dalam menyelesaikan sengketa dengan Freeport.

Namun apresiasinya itu disertai dengan kekecewaan terhadap Menteri ESDM pada saat ia menjabat sebagai Menko Maritim.

"Saya terimakasih Pak Jokowi enggak ada kepentingan, enggak main-main soal begini," kata Rizal. "Jadi waktu itu ada menteri ESDM zaman saya, (si Menteri) jalan sendiri. Ya kan? Pengen apa? Pengen baikan sama Freeport," imbuh Rizal.

Bahkan kata Rizal, menteri tersebut berencana mengeluarkan Peraturan Pemerintah. Padahal menurut Rizal, seorang Menteri tidak memiliki kewenangan untuk mengeluarkan Peraturan Pemerintah sendirian, tanpa persetujuan menteri koordinator yang membidangi.

"Saya enggak setuju. Saya bilang ke Presiden Jokowi 'Ini enggak bisa Presiden Jokowi, ini menteri keblinger'," ucap Rizal mengulangi pesannya kepada Presiden waktu itu.

Baca: Ahok Akan Carikan CSR untuk Pembangunan Kompleks Makam Mbah Priok

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kesal saat mengetahui SK Gubernur DKI Jakarta terkait penetapan cagar budaya Makam Mbah Priok tidak direvisi, Sabtu (4/3/2017)
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kesal saat mengetahui SK Gubernur DKI Jakarta terkait penetapan cagar budaya Makam Mbah Priok tidak direvisi, Sabtu (4/3/2017) (Kompas.com/David Oliver Purba)

Menurut Rizal, akibat ulah menteri tersebut, kini Freeport Indonesia merasa memiliki senjata untuk membawa pemerintah Indonesia ke meja arbitrase.

"Ini (tindakan Menteri ESDM) yang membuat Freeport sekarang berani kurang ajar. Karena berdasarkan surat ini, dia menuntut mau arbitrase," imbuhnya.

Memang, Rizal tidak menyebutkan nama menteri yang disebutnya keblinger. Namun sudah menjadi rahasia umum, yang ia maksud tak lain adalah Sudirman Said.

Ya, kala itu Sudirman, yang menjadi Menteri ESDM di bawah koordinasi Rizal sempat membuat heboh karena mengeluarkan sepucuk kontroversial tertanggal 7 Oktober 2015.

Ternyata, di hari yang sama, pada kesempatan berbeda, Sudirman Said juga menyampaikan pernyataan bahwa ia "tidak jalan sendiri" dalam mengambil keputusan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved