Kisah Miris Sang Pemulung yang Jalan Kaki Setelah Uangnya Hilang Dicuri

TRIBUN-MEDAN.com - Tanggung jawab seorang kepala keluarga memang sangat besar. Ia memiliki kewajiban untuk menafkahi istri dan anaknya.

Besarnya rasa tanggung jawab itulah yang mungkin membuat pria yang mengaku sebagai pemulung ini, rela jalan kaki dari Beringharjo menuju Magelang untuk pulang ke rumahnya.

Uangnya hilang dicuri, tetapi ia tetap nekat pulang agar bisa bertemu keluarganya.

Kisah mengharukan pria itu diungkapkan neter bernama Andika Yuner Pradana di grup Berita Wong Magelang, Senin (20/3/2017).

Baca: VIDEO: Wow Mobil Toyota Camry yang Ditumpangi 4 Perempuan dan 1 Pria Terbakar, Ini Penyebabnya

Andika mengaku bertemu dengannya di dekat persimpangan lampu pengatur lampu lalu lintas (lalin) Tempel.

Saat itu, pria tersebut sedang berteduh karena hujan.

Namun setelah Andika membelikannya makanan, ternyata pria itu sudah tak ada di posisi semula.

Untungnya Andika masih dapat menemukannya lagi di jarak sekitar 300 meter.

Setelah memberikan makanan dan sedikit berbincang, ternyata pria itu berjalan kaki dari Pasar Beringharjo dan hendak pulang menuju Magelang.

Pria itu mengaku kehilangan uang dan sempat meminjam bosnya untuk berjaga-jaga saat pulang.

Baca: Jangan Karena Ingin Mendapat Like Banyak Sampai Menggadaikan Nyawa Seperti di Video ini

Andika mengaku terenyuh karena pria tersebut rela jalan kaki demi bertemu keluarga tercinta.

"Cerita malam ini. Sepulang kerja saya melihat ada bapak-bapak dengan gerobaknya neduh di dekat bangjo Tempel (jalan Jogja-Magelang). Saya berniat akan membelikan makanan untuk beliau tapi setelah saya belikan ternyata beliau itu sudah pergi dan ternyata saya jalan sekitar 300 meteran bertemu lagi. Akhirnya saya kasihkan makanan itu untuk beliau. Saya pun sempat ngobrol sebentar dan ternyata beliau orang Magelang (Tegalrejo).

Saya tanya lagi beliau dari Beringharjo, profesi mohon maaf (pemulung) mau pulang Magelang uangnya hilang, dicuri (kata beliau). Sempet beliau meminjam uang juragan 100 ribu untuk jaga-jaga pulang ke kampungnya. Sungguh mulia bapak ini demi memenuhi tanggung jawab keluarga rela berjalan dari Beringharjo sampai Magelang. Dan maaf saya hanya bisa menolong sebatas membelikan makanan saja pak. Saya peduli karena saya pernah merasakan bagaimana rasanya di masa-masa sulit.