Pilgub Jakarta
Mengejutkan, Ketua Dewan Pakar Agus-Sylvi Alihkan Dukungan ke Ahok-Djarot
"Sejak detik ini saya akan jadi ujung tombak pasangan Basuki-Djarot dalam kampanyekan program yang sudah dan akan dikerjakan,"
TRIBUN-MEDAN.com - Eddy Sadeli, Ketua Dewan Pakar Tim Pemenangan calon gubernur-wakil gubernur, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, mengalihkan dukungan kepada Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.
Baca: Saat Cinta Laura Pose Menggoda di Atas Ranjang, Netizen: Dikit Lagi Kelihatan
Baca: Keterlaluan, Majikan Malah Tertawa dan Rekam Pembantunya yang Jatuh dari Lantai 7
Baca: Ibu Ini Amat Riang Foto Anaknya, Begitu Lihat Hasilnya Syok Total, Tak Bisa Makan dan Tidur
"Sejak detik ini saya akan jadi ujung tombak pasangan Basuki-Djarot dalam kampanyekan program yang sudah dan akan dikerjakan," kata Eddy di Rumah Lembang, Jakarta Pusat, Sabtu (1/4/2017).
Baca: 5 Fakta Menarik Menyasar Artis Indonesia yang Sukses Bikin Siti Nurhaliza Jadi Seorang Nenek
Baca: Duh Mengibakan, Erangan Jupe Menahan Sakit dengan Alat Medis Ini
Baca: Tragedi Akbar Terulang, Ular Piton 7 Meter Patuk dan Belit Petani Bone

Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat 2004-2009 ini menjelaskan, pengalihan dukungan lantaran Ahok-Djarot dianggap mumpuni, mulai dari pengentasan banjir, penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU), hingga pembangunan ruang terbuka hijau.
Eddy memastikan syarat dukungan dia sederhana. "Program-program mereka sudah bagus dan saya sudah percaya," kata Eddy.
Baca: Mahasiswi Ini Minta Ujian Susulan, Sang Dosen Malah Pengin Berhubungan Seks sebelum Kasih Ujian
Baca: Syok, Delapan Bulan Pacaran dan Ngaku Suka Gituan, Rizki Baru Sadar Kekasihnya Punya Burung
Baca: Amukan Ratu Ngebor pada Ahmad Dhani, Aib Terbongkar

Sementara itu, Wakil Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Bambang Waluyo Djojohadikusumo, menyambut baik dukungan dari Eddy. Apalagi, syarat dari Eddy mendukung Ahok-Djarot cukup sederhana.
"Persyaratan sederhana, program diteruskan dan disempurnakan. Karena berbeda dengan paslon lain, ketika mereka baru berbicara, kami sudah bekerja," kata pria yang akrab dipanggil Jojo Wahab.
(Kompas.com/Kahfi Dirga Cahya)