Tewasnya Siswa Taruna
Mencengangkan, Pembunuh Siswa Taruna Terinspirasi Film Rambo hingga Upaya Hilangkan Jejak
Saat ditemukan korban bersimbah darah dalam posisi tidur membujur ke arah selatan serta kepala menghadap ke timur dengan tangan di bagian dada.
TRIBUN-MEDAN.com - Misteri yang tengah menghantui publik terkait siapa pelaku pembunuhan keji yang telah menewaskan satu orang siswa SMA Taruna Nusantara Magelang, berinisial KW akhirnya terjawab sudah.
Seperti diberitakan sebelumnya, KW ditemukan tewas Jumat (31/3/2017) pagi di barak Graha 17 kamar 2B komplek SMA TN Mertoyudan Magelang.
Saat ditemukan korban bersimbah darah dalam posisi tidur membujur ke arah selatan serta kepala menghadap ke timur dengan tangan di bagian dada.
Baca: Sosok Ajip Rosidi, Pria yang Jatuh Cinta pada Artis Senior Nani Widjaja dan Berniat Menikahinya
Baca: Ashanty Marah, Azriel Sampai Harus Lakukan Hal Ini ke Ibu Tirinya, Netizen: Kasihan
Baca: Edan, Remaja 14 Tahun Ini Siarkan Langsung Pemerkosaan di Facebook, Akhirnya . .

Sementara kaki kanan menekuk dan sebagian kaki tertutup selimut.
Berdasarkan keterangan Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono dalam rilisnya di Mapolres Magelang, pelaku berinisial AMR (16) membunuh KW (15) lantaran menggumpalnya rasa sakit hati dalam diri pelaku.
"Korban sering memergoki pelaku saat melancarkan aksi pencurian buku tabungan dan sejumlah uang siswa lainnya, berulang kali pula pelaku diperingatkan oleh korban," kata Irjen Condro, Sabtu (1/4/2017).
Tak sampai di situ, Kapolda juga menambahkan rasa sakit hati pelaku bertambah setelah alat komunikasi pelaku disita pihak sekolah lantaran terjaring operasi saat dibawa korban.
Baca: Anies dan Sandi Beda Pendapat Soal Program DP 0 Rupiah, Kok Bisa?
Baca: Batal Pulang Hari Ini, Julia Perez Sebut Mama Jahat tatkala Ia . .
Baca: Sosok Ajip Rosidi, Pria yang Jatuh Cinta pada Artis Senior Nani Widjaja dan Berniat Menikahinya
"Dari penuturan pelaku, korban tak mau bertanggung jawab mengambil alat komunikasi pelaku yang disita pihak sekolah. Aturannya kan sekolah melarang keras setiap siswanya untuk membawa alat komunikasi," terang Kapolda.
Kapolda juga menjelaskan kronologi pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku.