Krisis Korea
Trump Tegaskan AS Bisa Atasi Korea Utara tanpa Bantuan China
China dilaporkan mengerahkan 150.000 tentara ke perbatasan dengan Korea Utara untuk mengantisipasi jika Amerika Serikat menyerang rezim Kim Jong Un.
TRIBUN-MEDAN.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Selasa (11/4/2017), menegaskan, AS sudah siap menyelesaikan masalah Korea Utara, tanpa kehadiran China.
"Korea Utara mencari masalah," tulis Trump di akun Twitter-nya seperti dikutip AFP.
"Jika China memutuskan untuk membantu, itu akan sangat baik. Tapi, jika tidak, kita akan menyelesaikan problem itu tanpa mereka! U.S.A," tulis Trump.
Sebelum ini, Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson, telah menegaskan, tindakan AS terhadap Suriah pekan lalu, dapat dialami oleh negara mana pun, jika tindakan mereka menimbulkan bahaya bagi pihak lain.
Angkatan Laut AS pun telah bertolak ke Semenanjung Korea untuk mengantisipasi langkah Korut.

Tillerson menegaskan, tindakan itu telah disetujui China dalam kaitannya untuk mengatasi program nuklir Korut.
Persetujuan itu terjadi pada pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping, pekan lalu.
"Mengenai Korut, tujuan kami sudah sangat jelas, yaitu untuk memastikan Semenanjung Korea bebas dari senjata nuklir," tambahnya.
"Presiden Xi jelas mengerti, dan saya setuju, situasi telah meningkat dan ketika telah mencapai tingkat ancaman tertentu, maka tindakan harus diambil," kata Tillerson.
Trump akan meninjau pilihan untuk menghilangkan "ancaman" yang ditimbulkan oleh program rudal balistik dan nuklir Korut.
Demikian dikatakan penasihat keamanan nasional Gedung Putih, HR McMaster.
Pemerintah China dilaporkan mengerahkan 150.000 tentara ke perbatasan dengan Korea Utara untuk mengantisipasi jika Amerika Serikat menyerang rezim Kim Jong Un.
Selain itu China juga mengirim pasokan-pasokan medis untuk mendukung operasi di perbatasan, sebagaimana dilaporkan Daily Mirror, Senin (10/4/2017).
Pengiriman tenaga dan perlengkapan medis ke perbatasan dengan Korut juga untuk mengantisipasi gelombang pengungsi jika AS benar-benar melakukan serangannya.
Langkah China diambil setelah Presiden Donald Trump menyampaikan sikapnya terhadap program nuklir Korut menyusul serangan 60 rudal AS ke pangkalan udara militer Suriah.