Aneh, Penemuan Bangkai Makhluk Raksasa Diketahui Cumi-cumi, Tapi Kok Punya Taring?
Warga digemparkan dengan penemuan bangkai hewan raksasa di pinggir pantai di Maluku Tengah.
TRIBUN-MEDAN.com - Warga digemparkan dengan penemuan bangkai hewan raksasa di pinggir pantai di Maluku Tengah.
Kendati memiliki ukuran yang tidak biasa dan terlihat seperti bangkai paus, namun aparat dari Kodim 1502/Masohi mengidentifikasi mahluk raksasa yang terdampar itu ternyata diketahui sebagai cumi-cumi raksasa.
Ukuran cumi-cumi raksasa yang terdampar di Pantai Hulung, Masohi itu begitu besar sehingga menyerupai perahu nelayan yang sedang bersandar.
Baca: Tradisi Aneh, Perempuan Suku Ini Dicambuk Pria dengan Brutal, Namun Ini Cinta
Baca: Memalukan, Sepasang Kekasih Kedapatan Bercinta Ditonton Anjing di Tepi Pantai
Ketika diukur badan cumi-cumi raksasa panjangnya 15 meter dan beratnya diperkirakan mencapai 35 ton.
Menurut Dandim Masohi, Letkol Infantri Fikri Dalemunthe, pihaknya terus mengawasi dan sekaligus melakukan pengamanan terhadap bangkai cumi-cumi raksasa yang masih akan diteliti oleh Balai Konservasi Kelautan setempat.
Namun kondisi cumi-cumi raksasa yang mulai membusuk dikhawatirkan akan menimbulkan pencemaran di perairan sekitranya.
Sesuai data biologi kelautan cumi-cumi raksasa yang dikenal sebagai giant squid (genus Architeuhthis) merupakan jenis-jenis cumi-cumi yang hidup di laut dalam dan bisa memiliki panjang badan hingga 14 meter.
Simak videonya di sini:
Jika cumi-cumi raksasa yang terdampar di pantai Hulung panjangnya mencapai 15 meter berarti merupakan cumi-cumi jenis genus Architeuhthis terbesar di dunia.
Memiliki Taring
Ahli ekologi laut tropis dari Universitas Pattimura Ambon, Masudin Sangdaji mengungkapkan, bangkai hewan berukuran besar yang ditemukan terdampar di pesisir pantai Dusun Hulung, Desa Iha, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku secara fisik lebih mirip dengancumi.-cumi.
“Kalau saya lihat dari foto-foto yang beredar, hewan yang ditemukan itu 75 persen secara fisik lebih mirip cumi,” kata Sangadji seperti yang dilansir Kompas.com, Kamis (11/5/2017).