Kondisi Partai Golkar Saat Ini: Jokowi Pemilik Busnya, Setya Novanto Sopirnya
Doli mengatakan dukungan politik paling kuat berasal dari kekuasaan. Oleh karenanya, Doli meminta kekuasaan tidak bermain dengan Golkar.
TRIBUN-MEDAN.com - Partai Golkar telah memutuskan menjadi partai pengusung Joko Widodo sebagai calon presiden pada Pemilu 2014.
Anggota Gerakan Muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengibaratkan Jokowi dan Ketua Umum Golkar Setya Novanto sebagai pemilik bus dan supir.
Doli mengatakan dukungan politik paling kuat berasal dari kekuasaan. Oleh karenanya, Doli meminta kekuasaan tidak bermain dengan Golkar.
Baca: Luhut Panjaitan: Bapak Saya Dibunuh PKI di Depan Mata Saya, Bagaimana Saya Bisa Dikatakan Pro PKI?
Baca: Akbar Tandjung: Kalau Pak Jokowi Bilang Gebuk, Berarti Ada yang Serius
Baca: Keponakan Ashanty yang Kontroversial Ini Akhirnya Tunjukkan Wajah Aslinya, Anda bakal Terperangah
"Jadi kalau ibarat bisa, Jokowi itu pemilik busnya. CEO-nya. Setya Novanto sopirnya. Bus ini sudah mau nabrak ke mana-mana, termasuk mau nabrak Istana dengan isu antikorupsi. Daripada ditabrakin terus, bisa jadi backfire, cepat ganti sopirnya," kata Doli dalam diskusi di Hotel Puri Denpasar, Jakarta, Senin (22/5/2017).
Doli juga meminta Presiden Jokowi menentukan sikapnya terhadap Novanto. Pasalnya, Ketua Umum Golkar itu disebut-sebut dalam kasus e-KTP. Oleh karenanya, kata Doli, Jokowi harus menjaga Golkar bila ingin mendapat dukungan dari Pilpres 2014.
"Kalau Pak Jokowi memang betul ingin mendapat dukungan penuh dari Golkar dan mnjadi kendaraan utama di 2019, ya mari dijaga juga Golkarnya. Dijaga dari apa? Segera tentukan nasib Pak Novanto ini," kata Doli.
Sebab, kata Doli, secara hukum sulit untuk menyatakan Setya Novanto tidak terlibat dalam kasus korupsi tersebut.
Doli sudah berdiskusi dengan para ahli hukum mengenai kasus itu.
"Susah untuk bisa tidak terjerat. Dia hanya bisa bebas karena politik. Dan politik yang paling kuat untuk bisa mengamankan ini adalah Istana. Jadi jangan lagi bermain-main Karena kalau tidak, Golkarnya yang hancur," kata Doli.
Tribunnews/Ferdinand Waskita