Bom Manchester
BREAKING NEWS: Ledakan Bom Bunuh Diri di Konser Ariana Grande Sedikitnya 19 Orang Tewas
Beberapa korban mengaku mengalami luka benda tajam dari percikan bom, yang diduga bom paku.
TRIBUN-MEDAN.COM - Ledakan di sekitar lokasi konser Ariana Grande di Manchester, Inggris, Senin (22/5/2017), menewaskan 19 orang dan melukai 50 orang lainnya.
Diduga ledakan berasal dari pelaku bom bunuh yang meledakkan diri sekitar pukul 22.35 waktu setempat.
Sejumlah orang dikhawatirkan tewas dan beberapa lainnya terluka menyusul ledakan yang terjadi di Manchester Arena, Inggris, Senin (22/5/2017) malam.
Dikutip dari dailymail, sejumlah saksi mata mengatakan, mereka mendengar ledakan keras di tengah konser penyanyi pop Ariana Grande.
Beberapa korban mengaku mengalami luka benda tajam dari percikan bom, yang diduga bom paku.
Kepolisian Manchester segera meluncur ke lokasi ledakan dan memastikan beberapa orang tewas dan terluka.
Sejumlah ledakan keras terjadi di saat penyanyi pop Ariana Grande tengah menggelar konser di Manchester Arena.

Selain mengakibatkan menewaskan beberapa orang, ledakan itu mengakibatkan stasiun kereta api Manchester Victoria yang tak jauh dari lokasi ledakan ditutup dan semua jadwal kereta api dibatalkan.
Sejumlah saksi mata mengatakan, mereka mendengar dua ledakan dari arah loket penjualan tiket di tempat itu.
"Semua orang berteriak dan berlari, saya melihat jaket dan telepon genggam berserakan di lantai. Orang-orang menjatuhkan barang mereka begitu saja dan lari," kata Robert Tempkin (22), asal Middlesbrough.
Kebingungan melanda para pengunjung konser setelah ledakan keras terdengar.
"Beberapa orang berteriak mereka melihat darah tetapi orang lain mengatakan itu adalah balon atau pengeras suara yang meledak," tambah Robert.
"Saya melihat banyak ambulans dan melihat seseorang mendapatkan perawatan. Saya tak tahu apa yang terjadi pada dia," lanjut pemuda itu.
Saksi mata lain kepada BBC Radio 5 lIve mengatakan, dia sangat terkejut mendengar kabar adanya korban tewas.
"Ledakan terjadi dan semua orang terdiam beberapa saat sebelum berteriak panik. Suasananya sangat mencekam," kata seorang saksi mata, Josh Elliott.