Breaking News
Ini Pesan Aiptu (Anumerta) Jakamal Tarigan Kepada Putri Sulungnya Sebelum Tewas Dibunuh Warga
Baginya ayahnya adalah sosok panutan, apalagi ayahnya selalu memotivasi mereka untuk menjadi anak yang berbakti kepada orangtua.
Laporan Wartawan Tribun Medan, Royandi Hutasoit
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Bunga (16) anak sulung Aiptu (anumerta) Jakamal Tarigan, petugas Satres Narkoba Polrestabes Medan yang tewas dibunuh di lahan garapan Desa Serba Guna, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara mengutarakan bahwa sosok ayahnya adalah orang yang humoris.
"Ayah saya itu suka melucu. Suka bercanda. Macam-macam bahan lucuannya. Melucu sama-sama kami anak-anaknya dan juga sama ibu. Kalau udah pulang dari kerjaannya dia, di rumah langsung melucu dia," ujar Bunga di rumah duka Jalan Mawar, Gang Setia No167, Dusun II, Desa Helvetia, Sabtu (3/6/2017)
Baginya ayahnya adalah sosok panutan, apalagi ayahnya selalu memotivasi mereka untuk menjadi anak yang berbakti kepada orangtua.
Baca: Istri Polisi yang Tewas Dibunuh Warga: Abang Enggak Kenal Waktu Kalau Bantu Orang
Baca: Anggota Polisi yang Tewas Ditikam Warga Dikenal sebagai Pribadi yang Humoris
Baca: Jenazah Anggota Polisi yang Dibunuh Warga Dimakamkan Hari Ini
Baca: Lokasi Pembunuhan Anggota Polisi Dijaga Ketat Petugas Brimob

"Yang sering diingatkan ayah itu, kami harus membahagiakan mama kami. Kami akan bahagiakan mama seperti permintaan ayah," katanya.
Ia mengutarakan, bahwa ayahnya adalah yang dekat dengan anak-anak dan asal punya waktu akan mengantarkan dia dan adek-adeknya ke sekolah. Menurutnya saban hari mereka selalu melihat ayahnya dekat dengan orang-orang dimana mereka tinggal.
Saat meninggalnya Aiptu (anumerta) Jakamal Taringan, Bunga mengutarakan mereka saat itu sedang di rumah, dan adek-adeknya sedang tertidur.
Mereka mengetahui Jakamal meninggal saat banyak warga memanggil ibunya untuk memberitahu bahwa ayahnya sudah meninggal dunia.(*)