Memimpin Itu, Kata Liston Hujatulu Perlu Pendekatan
Bagi Liston, memimpin itu tidak cukup hanya mengandalkan kepintaran. Menurutnya, memimpin itu harus mampu melakukan pendekatan serta merangkul anggota
Penulis: Arjuna Bakkara |
Laporan Wartawan Tribun Medan / Arjuna Bakkara
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Menjadi pemimpin bukanlah hal yang mudah. Berbagai kesulitan kerap diperhadapkan kepada pemimpin. Apalagi dalam memimpin organisasi pergerakan, tentulah tingkat kesulitannya berbeda dengan lainnya.
Demikian dengan Ketua Dewan Pembina Daerah Posko Perjuangan Rakyat (DPD Pospera) Sumatera Utara, Liston Jenta Hutajulu (32).
Bagi Liston, memimpin itu tidak cukup hanya mengandalkan kepintaran. Menurutnya, memimpin itu harus mampu melakukan pendekatan serta merangkul anggota demi kebaikan organisasi.
Baca: Fotonya Pakai Daster Robek Disebar Pengasuh Anak, Begini Reaksi Ashanty
"Setiap anggota pasti memiliki karakter dan kelebihan masing-masing. Jadi, kita harus dapat melakukan pendekatan serta dengan rendah hati," ujar pria kelahiran Tanjung Ledong, 21 November 1985 ini saat diwawancarai Teibunmedan.com di Sekretariat DPD Pospera Sumut, Jalan Sei Batag Kuis, Pringgan, Medan (12/6/2017).
Saat ini ia memimpin 32 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Pospera se-Kabupaten/Kota di Sumut. Sedangkan jumlah pengurus yang harus diayominya diperkirakan lebih dari 2.500 orang.
Namun, Alumnus Teknik Elektro Universitas Darma Agung ini memiliki trik jitu dalam memimpin. Meski pun pembusukan terhadap kelompoknya terkadang didapatkan, dan bertujuan menjatuhkannya, hingga akhirnya organisasi ini akan pecah.
Tapi, saat ini liston tidak lagi mengalami kesulitan dalam memimpin dan melakukan pendampingan terhadap masyarakat. Berangkat dari pengalamannya selama menjadi mahasiswa, ia sudah terbiasa menghadapi berbagai kendala.
Sebelumnya, semasa mahasiswa dulu, Liston aktif menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Tobasa. Pada masanya, ia selalu mencari solusi, bagaimana menyatukan karakteristik anggotanya yang berbeda-beda.
"Memang memimpin organisasi tingkat Nasional seperti Pospera itu lebih sulit daripada yang dulu. Karena semasa Himatibasa hanya nyangkut kepentingan kabupaten. Jadi memang, harus lebih bulijaksana lagi," tambahnya.
Katanya, kuncinya memimpin adalah pendekatan yang baik terhadap para pengurus. Sehingga, para pengurus dapat dipersatukan meskipun tingkat kesulitannya lebih tinggi.
Karena, karakter dari berbagai kabupaten kota beda lebih kompleks,sebab suku, agama dan bahasa, atau budanya pun sudah berbeda-beda.
Ia menceritakan berbagai tantangan yang pernah ia hadapi dalam melakukan pendampingan.
Selama memimpin Himatobasa, ia mendapat laporan dari anggotanya bahwa ada satu desa yang belum ikut menikmati Listrik selama 68 tahun Indonesia merdeka.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/liston-hutajulu-ketua-dpd-pospera-sumut_20170612_173122.jpg)