Edisi Cetak Tribun Medan
Gara-gara Serangan Teror, Polisi Larang Jamaah Bawa Tas dan Bungkusan ke Dalam Masjid
Polda Sumut mengambil kebijakan menempatkan personel polisi bersenjata lengkap mengawasi Masjid Al Hidayah Mapolda Sumut.
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Polda Sumatera Utara (Sumut) meningkatkan pengawasan pascapenyerangan Mapolda Sumut akhir Juni lalu, dan penikaman terhadap dua personel polisi usai Salat Isya berjemaah di Masjid Masjid Falatehan Blok M, Jakarta, Jumat lalu.
Polda Sumut mengambil kebijakan menempatkan personel polisi bersenjata lengkap mengawasi Masjid Al Hidayah Mapolda Sumut.
Tujuannya untuk menimbulkan rasa aman. Sebab, yang ibadah di masjid tersebut bukan hanya personel polisi, tapi juga warga sekitar Mapolda, dan masyarakat yang datang untuk keperluan tertentu.
"Itu dilakukan sejak terjadi penyerangan di Mapolda Sumut. Dan, semakin ditingkatkan ketika terjadi penusukan terhadap personel polisi usai Salat Isya di Jakarta," kata Kasubbid Penerangan Masyarakat (Penmas) Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan, Rabu (5/7) malam.
Baca: Tembak Mati Terduga Teroris, Tiga Polisi Ini Naik Pangkat
Baca: Ini Pertimbangan Kapolda Naikkan Pangkat Polisi yang Tembak Mati Teroris
Ia memastikan, penempatan anggota bersenjata di seputaran Masjid Al Hidayah dan pelarangan membawa tas serta bungkusan ke dalam masjid demi memberi rasa aman ketika masyarakat beribadah.
"Itu demi kepentingan bersama. Apalagi, yang salat di sana kan ada warga sekitar Mapolda. Dan, masyarakat yang datang setiap hari juga berbeda. Jadi, itu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Jangan sampai kecolongan," katanya.
Memaklumi
Dua hari terakhir, ada pemandangan berbeda di sekitar Masjid Al Hidayah Mapolda Sumut.
Kemarin, empat personel polisi dari Brimob, dan Sabhara Polda Sumut, terlihat mondar-mandir melihat aktivitas warga, yang akan melaksanakan salat atau yang berkegiatan di sekitar masjid.
Personel yang berjaga tersebut dilengkapi senjata laras panjang dan rompi. Mereka menghampiri orang yang membawa tas atau bungkusan plastik, yang hendak masuk ke Masjid Al Hidayah, yang kebetulan membawa tas ataupun bungkusan plastik. Petugas meminta kepada mereka untuk meletakkan tas atau bungkusan palstik di luar Masjid Al Hidayah.
"Mas, tasnya nanti diletak di luar saja, ya. Biar kami yang jaga," kata seorang personel Brimob.
Ia mengaku, pengamanan tersebut dilakukan pascapenyerangan di Pos Penjagaan III Mapolda Sumut beberapa jam sebelum pelaksanaan Salat Idul Fitri, dan pascapenikaman dua personel polisi usai melaksanakan Salat Isya berjemaah di masjid, sekitar Mabes Polri, Jumat lalu.
"Ini demi keamanan kita bersama. Penjagaan ini akan terus dilakukan sampai situasai benar-benar kondusif," ungkap personel Brimob tersebut.
Walau melakukan penjagaan, bukan berarti mereka melalaikan salat. Ketika azan berkumandang menandakan telah masuk waktu Salat Zuhur, maka dua personel yang berjaga siap melaksanakan salat berjemaah. Dua personel lainnya tetap berjaga sampai salat berjemaah usai.