Suami Tuntut Ulang Tes Keperawanan, Perempuan Cantik Ini Tak Tahan, Akhirnya Bunuh Diri
Sang suami tak memercayai hasil tes keperawanan itu dan malah menginginkan istri kedua.
TRIBUN-MEDAN.com - Seorang pria di Tajikistan didakwa telah menjadi penyebab sang istri bunuh diri setelah dia memaksa istrinya berulang kali melakukan tes keperawanan.
Namun, berulang kali pula sang suami tak memercayai hasil tes keperawanan itu dan malah menginginkan istri kedua.
Akibatnya, Rajabbi Kurshed (18) menenggak cuka dalam dosis mematikan 40 hari setelah dia menikah dengan Zafar Pirov (24).

BACA: Terungkap, Ada Empat Penari Telanjang di Inul Vizta yang Disediakan Manager untuk Tamu
BACA: Pernikahan Dini Pasangan Usia 14 Tahun Bikin Heboh, Sudah Pacaran 2 Tahun
Keluarga Rajabbi mengatakan, Pirov menginginkan istri kedua setelah dia menolak memercayai bahwa istrinya masih perawan setelah melalui sejumlah tes.
Baca: Terkait Hak Angket, KPK Bilang, Tidak Ada Gunanya DPR Bela Teman Terjerat Korupsi e-KTP
Baca: Alamak, Sopir Taksi Online Tertangkap Basah Hendak Perkosa Penumpangnya
Meski sebelum menikah Rajabbi sudah lolos tes keperawanan yang diwajibkan pemerintah Tajikistan, Pirov mengaku dia meminta istrinya itu melakukan dua kali tes lagi.
Hasil kedua tes itu sama, yaitu Rajabbi memang masih perawan. Meski demikian Pirov tak memercayai hasil tes itu.
Keluarga Rajabbi, yang merancang pernikahan ini, kepada Radio Free Europe mengatakan, sang putri menjelang kematiannya mengatakan dia dipaksa memenuhi keinginan suaminya yang mencari istri kedua.
Namun, Pirov yang terancam hukuman penjara delapan tahun jika terbukti menjadi penyebab kematian istrinya mengatakan Rajabbi sudah mengizinkan dia untuk menikah lagi.
"Istri saya memberi pernyataan tertulis bahwa dia mengizinkan saya mencari istri kedua karena dia tak perawan saat kami menikah," kata Pirov.
Ibu kandung Rajabbi Khurshed, Fazila Mirzoeva mengatakan, putrinya adalah korban kekerasan dan dia tak pernah memiliki kekasih atau berhubungan seks dengan seseorang.
Fazila menambahkan, Rajabbi juga terpaksa keluar dari sekolah demi membantu merawat dua adiknya yang memiliki kebutuhan khusus.