Kapal Tenggelam
Kapal Versace Jaya yang Memboyong 18 Mahasiswa Tenggelam
Kapal layar motor Versace Jaya tersebut membawa mahasiswa Fakultas Arsitektur yang hendak berwisata ke Taman Nasional Komodo.
TRIBUN-MEDAN.com - Sebanyak 19 orang mahasiswa Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta, lolos dari maut ketika kapal wisata yang mereka tumpangi tenggelam di Selat Padar Rinca saat menuju Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Minggu (30/7/2017), sekira pukul 09.35 Wita.
Kapal layar motor Versace Jaya tersebut membawa mahasiswa Fakultas Arsitektur yang hendak berwisata ke Taman Nasional Komodo.
Para penumpang mulai perjalanan laut dari pelabuhan Kota Labuanbajo.
Baca: Berikut 5 Fakta Gadis Pesantren yang Batal Menikah dengan Aktor Tampan Sahrul Gunawan
Baca: Pria India Ini Diyakini Jessica Iskandar Bisa Membuatnya Bahagia, Sudah Putuskan Menikah?
Baca: Berikut 5 Fakta Meninggalnya Rosita, Siswi MTs yang Klaim Punya Tabungan Rp 42 Juta di Sekolah
Rombongan tidak langsung berlayar menuju Taman Nasional Komodo namun bermalam di Pantai Merah, Pulau Gili Lawa.
Pada Minggu dini hari mereka bertolak ke Pulau Padar untuk menyaksikan keindahan panorama alam di pulau itu.
Selanjutnya rombongan menuju Pulau Rinca.
Namun di tengah perjalanan kapal diadang gelombang besar dan arus sangat kencang, persis di Teluk Rinca Padar.
"Kapal diadang gelombang bersamaan pusaran arus di Teluk Rinca Padar. Kapal oleng, kemudian disusul sedotan pusaran arus hingga terbalik. Muncul kepanikan, para penumpang berhamburan terjun ke laut," tutur Hamid, seorang saksi mata.
Peristiwa itu terjadi di tengah keramaian lalu lintas kapal wisata di sekitar kawasan Pulau Padar sehingga para korban dan sejumlah awak kapal dapat cepat diselamatkan.
"Mereka seluruhnya ada 25 orang dalam kapal. Sebanyak 19 orang mahasiswa yang lagi KKN di Manggarai Barat. Sedang anak buah kapal ada 5 orang," ujar Hamid.
Kapten Kapal Herman Ihlas (57) melalui sambungan telepon mengaku kapal Versace Jaya dalam kondisi laik layar.
"Kami pulang dari Pulau Padar, dalam perjalanan di Selat Padar Rinca ketemu gelombang, disusul pusaran arus kencang. Kapal oleng dan tiba-tiba terbalik," ujar Herman.