Tentara Pemukul Polisi Dikerangkeng, Tangan Diborgol dan Kaki Dirantai

"Karena ada gangguan kejiwaannya, tentunya sebagai langkah antisipasi agar tidak ada korban berikutnya," kata Edi.

INSTAGRAM.COM/18WIRASIREGAR
Serda Wira Sinaga 

TRIBUN-MEDAN.com-Serda Wira Sinaga, anggota Komando Resor Militer Pekanbaru dibawa ke Detasemen Polisi Militer Pekanbaru usai membentak dan memukul anggota satuan lalu lintas. Ia ditahan untuk menjalani pemeriksaan internal.

"Yang bersangkutan saat ini ditahan untuk proses penyelidikan," ujar Kepala Penerangan Kodam Bukit Barisan Kolonel Edi Hartono kepadaKompas.com, Jumat (11/8/2017).

WS dimasukkan ke salah satu ruang tahanan. Edi membenarkan saatKompas.com mengkonfirmasi foto WS yang nampak diborgol tangannya dan dirantai kakinya.

"Karena ada gangguan kejiwaannya, tentunya sebagai langkah antisipasi agar tidak ada korban berikutnya," kata Edi.

Menurut Edi, WS bertindak seperti itu karena mengalami gangguan kejiwaan. WS pernah menjalani pemeriksaan di rumah sakit militer.

Dandrem 031/WB Brigjen TNI Abdul Karim merlihatkan oknum TNI, Serda WS, pelaku pemukulan terhadap Bripda Yoga Vernando (Ba Sat Lantas Polresta Pku) di ruang tahanan Detasemen Polisi Militer 1/3 Pekanbaru, Jumat (11/8/2017).
Dandrem 031/WB Brigjen TNI Abdul Karim memperlihatkan oknum TNI (pakaian kuning), Serda WS, pelaku pemukulan terhadap Bripda Yoga Vernando (Ba Sat Lantas Polresta Pku) di ruang tahanan Detasemen Polisi Militer 1/3 Pekanbaru, Jumat (11/8/2017). (TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY )

Hasilnya menyebutkan bahwa WS mengidap skizofrenia.

Setelah itu, WS menjalani pengobatan instensif dan sudah kembali bekerja. Namun, belakangan, penyakitnya kambuh.

"Dalam seminggu ini yang bersangkutan seperti orang bingung, ke sana kemari enggak jelas apa yang dikerjakan," kata Edi.

Serda WS sudah beberapa tahun terakhir ini mengalami depresi dan tengah mengalami rawat jalan.
Serda WS sudah beberapa tahun terakhir ini mengalami depresi dan tengah mengalami rawat jalan. ((TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY ))

Kondisi kejiwaan WS tak lantas menghapus sanksi terhadapnya. Edi memastikan WS akan dihukum setelah menjalani pemeriksaan oleh penyidik internal.

"Walau seperti itu, kami tidak memberikan toleransi aspek hukum. Secara medis kita periksa, secara hukum berlanjut dan diberikan hukuman," kata Edi.

Sebelumnya, viral video yang menampilkan pria berseragam TNI membentak anggota polantas yang juga sedang mengendarai motor.

Tidak jelas apa yang dikatakan anggota TNI itu, namun nada suaranya tinggi. Sementara, anggota polisi terlihat berbicara dengan tenang.

WS, anggota TNI tersebut, kemudian menghampiri anggota polisi lebih dekat dan memukul bagian belakang helmnya.

Anggota polisi bernama Yoga itu langsung turun dari motornya dan masih mencoba berbicara dengan tenang.

Akan tetapi, WS itu masih emosi dan menendang motor putih Yoga. Peristiwa ini menyebabkan kemacetan di sekitar lokasi.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved