Pembunuhan Sopir Grab
Dua Driver Grab Tewas Dibegal Dalam Dua Hari, Ini yang Dilakukan Polisi
Tak pelak, dua warga Kota Medan yang berprofesi sebagai driver transportasi berbasis online menjadi sasaran empuk oleh kawanan begal dalam dua hari be
Penulis: Azis Husein Hasibuan |
Laporan Wartawan Tribun Medan, Azis Husein Hasibuan
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Polrestabes Medan serta jajarannya dalam dua hari ini diuji dengan peristiwa kriminal aksi kejahatan jalanan atau begal.
Tak pelak, dua warga Kota Medan yang berprofesi sebagai driver transportasi berbasis online menjadi sasaran empuk oleh kawanan begal dalam dua hari berturut.
Ridwan Limbong (34) tewas ditikami kawanan perampok saat melintas di Jalan Juanda, dekat Hotel Pardede, Medan Polonia, Sabtu (23/9/2017) kemarin.
David Julher Simanjuntak, warga Jalan Kemiri III, Kecamatan Medan Kota, ditemukan meregang nyawa di dalam sebuah parit di Jalan Sempurna, Minggu (24/9/2017) dini hari tadi.
Baca: TERUNGKAP! Sebelum Ditemukan Tewas, Sopir Grab Terima Orderan Atas Nama Gegana Polda Sumut
Baca: Sopir Grab Tewas dengan 26 Tusukan, Istri: Ambil Lah Mobil dan Uangnya, Jangan Nyawanya
Kedua sopir yang menjadi kepala keluarga ini meregang nyawa di malam hari saat harus mencari nafkah untuk anak dan istrinya di rumah.
"Kalau sudah terjadi, maka kami dari Sat Reskrim berupaya mengungkap," kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Febriansyah melalui aplikasi WhatsApp, Minggu siang.
Ketika ditanyakan upaya Sat Reskrim Polrestabes Medan untuk mencegah atau setidaknya meminimalisir aksi kejahatan jalanan atau begal, Febriansyah belum berkenan memberi penjelasan.
"Lagi di lapangan. Kerja, ngungkap dulu," ujarnya singkat.

Polrestabes Medan serta Polsek Medan Kota saat ini dikabarkan tengah mencari keberadaan pelaku begal yang menewaskan David Julher Simanjuntak.
"Kami sedang keliling (mencari pelaku begal). Saat ini kami berada di daerah Pancing. Sudah tidak tidur ini dari tadi malam. Doakan saja segera ditangkap pelakunya," ucap Kanit Reskrim Polsek Medan Kota, Iptu Budiman via selular.
Dari informasi yang diperoleh, sebelum tewas, David Julher Simanjuntak baru saja mendapat pesanan penumpang dari Jalan Sutomo tujuan Jalan Wahidin sekitar pukul 19.00 WIB.
Adapun akun yang mengajukan orderan adalah akun anonim dengan nama Den'Gegana Gegana Polda Sumut (Brimob). Bahkan, nomor ponsel pemesan grab tertera dalam aplikasi yang tersebar di media sosial para sopir grab.
Walaupun menggunakan akun Den'Gegana Gegana Polda Sumut (Brimob), sangat memungkinkan, akun ini palsu.
Diduga saat mengantarkan orderan, pelaku yang belum diketahui identitasnya langsung menganiaya korban hingga meninggal dunia. Selanjutnya jasad korban dibuang ke dalam parit depan kos-kosan tepatnya di Jalan Sempurna.
Jasad David Julher Simanjuntak pertama kali ditemukan, Hendro Siagian, pemilik indekos. Pagi itu ia dikagetkan sesosok laki-laki terbaring bersimbah darah di dalam parit. Lalu kemudian melaporkan temuan itu ke Polsek Medan Kota.(*)