Pasutri Jadi Korban Amukan Beruang, Sempat Bergelut dan Terdengar Suara Teriakan
Pasangan suami istri, Saruli dan Bunui menjadi sasaran amukan beruang yang habitatnya terganggu dengan kehadiran manusia
TRIBUN-MEDAN.COM - Pasangan suami istri, Saruli dan Bunui menjadi sasaran amukan beruang yang habitatnya terganggu dengan kehadiran manusia.
Selasa, 3 Oktober 2017, menjadi hari yang sangat kelam bagi bagi pasutri tersebut. Warga Desa Teluk Paman Kecamatan Kampar Kiriini diserang Beruang.
Seperti yang dikutip Tribun Medan dari Tribun Pekanbaru, Sekretaris Desa Teluk Paman, Mukhlis mengatakan, pasutri dengan empat putri dan satu putra itu sehari-hari berkebun Karet.
Pagi hari kejadian, mereka menyadap karet yang berjarak sekitar 500 meter dari belakang rumahnya.
Diperkirakan pukul 10.00 WIB, Beruang tiba-tiba menyerang. Tak ada saksi yang melihat.
Di Kebun Karet itu hanya ada mereka berdua.
Di sekitarnya kebun warga yang lain. Jarak lokasi kejadian masih jauh dari hutan.
Warga sungkan menanyai Saruli yang nyawanya selamat dalam serangan binatang buas itu tentang kejadian sebenarnya.
"Segan pula nanyanya. Soalnya parah gitu lukanya. Memang (Saruli) masih sadar. Tapi harus cepat dilarikan ke rumah sakit," ujar Mukhlis.
Warga lain yang pertama sekali menolong korban, juga tidak tahu kejadian sebenarnya.
Warga itu sedang memanen Kelapa Sawit yang jaraknya tak begitu jauh dari Kebun Karet korban.
Warga segera memberi pertolongan setelah mendengar teriakan korban.
Namun warga tidak sempat melihat Beruang yang sudah lebih dahulu meninggalkan lokasi kejadian.
Menurut Mukhlis, warga setempat menduga Beruang pertama sekali menyerang Bunui, dari belakang.
Kemudian Saruli sempat bergelut dan berusaha membantu istrinya itu. Malah ikut jadi sasaran amuk Beruang.
"Dilihat dari lukanya, bisa jadi istrinya yang duluan diserang. Tapi warga masih menduga-duga," kata Mukhlis.