Ilhamsyah Datangi Rumah Kakek 73 Tahun yang Memungut Botol Bekas untuk Biayai Perobatan Anak
Ali Umar adalah pria tua yang mencari uang dengan menjual botol plastik bekas demi mengobati anaknya
Laporan wartawan Tribun Medan, M Fadli
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Anggota Komisi D DPRD Medan, H Ilhamsyah mendatangi rumah Ali Umar, Kakek 73 tahun.
Ali Umar adalah pria tua yang mencari uang dengan menjual botol plastik bekas demi mengobati anaknya yang mengalami keterbelakangan mental sejak kecil.
Terlihat dari halaman status Facebook milik Ilham, yang menyambangi kediaman Ali, Minggu (29/10/2017).
Dalam status facebook miliknya ia mengucapkan terimakasih kepada Andi yang sudah membantunya mencari alamat rumah Ali.
Baca: Kakek 73 Tahun Biayai Perobatan Anak dari Memungut Botol Plastik Bekas, Ali: Pantang Meminta-minta
Saat dikonfirmasi Ilhamsyah, mengaku merasa terpanggil ketika membaca kisah Kakek 73 tahun yang membiayai perobatan anaknya dari memungut botol plastik bekas.
“Saya membaca berita itu, apalagi di wilayah saya, kenapa saya kecolongan hal seperti ini. Saya menyuruh anggota mencari alamat Ali Umar, Minggu (29/10/2017) tepatnya pukul 20.00 WIB, kita mendatangi rumahnya, dan melihat langsung keadaannya,” ujarnya via telepon.
Ilham menambahkan, ketika dirinya ke rumah Ali, saat itu ia sedang sakit betis dan perut.
“Saya tiba di rumah Ali, saat itu ia sedang sakit di betis dan perut. Saya menyuruhnya untuk berobat besok pagi, dan akan saya cek bukti bapak berobat,”tambahnya.
Ali yang bekerja sebagai pemungut botol plastik bekas untuk membiayai perobatan anaknya yang mengalami keterbelakangan mental sejak kecil.

Setiap hari Ali berjalan menelusuri jalanan Kota Medan, untuk mendapat botol pelastik bekas yang bias dijualnya kembali menggunakan gerobak sorong beroda tiga buatannya sendiri.
Ali menceritakan pendapatannya berkisar Rp 10 Ribu - Rp 15 Ribu per hari.
Kakek ini mengatakan, tidak ingin menjadi peminta-minta, karena baginya selagi ia sehat akan terus bekerja walaupun hanya seperti ini.
“Saya walaupun sudah tua seperti ini, pantang rasanya meminta-minta seperti yang di persimpangan lampu merah. Saya terus bekerja meski seperti ini, setidaknya halal dan tidak mencuri,” ujarnya.
Ali juga menambahkan jika pekerjaan yang ia jalani tidak memakai modal, hanya semangat untuk menghidupi keluarganya.(*)