Wakapolsek Diteriaki Pembohong oleh Mahasiswa, Ini Penyebabnya
Namun, Juliani yang kebetulan betugas melakukan penjagaan menjelaskan bahwa tidak ada perwakilan konsulat Amerika di Uniplaza.
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Wakapolsek Medan Timur, AKP Juliani diteriaki mahasiswa.
Perwira berpangkat tiga balok emas itu dikatai pembohong oleh puluhan mahasiswi yang ikut aksi di depan gedung Uniplaza kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Jalan MT Haryono, Medan Timur, Senin (11/12/2017).
Mulanya, mahasiswa meminta perwakilan Konsulat Amerika Serikat menemui masa aksi.
Namun, Juliani yang kebetulan betugas melakukan penjagaan menjelaskan bahwa tidak ada perwakilan konsulat Amerika di Uniplaza.
"Adik-adik, tidak ada orang (Konsul) di dalam. Kalaupun mau masuk, kita harus pakai kartu lagi. Masa kalian gak percaya," kata Juliani, Senin (11/12/2017) sore.
Baca: TERUNGKAP! Semua Kekalahan Manchester United Musim Ini Gara-gara Pogba
Mendengar itu, dari arah belakang masa aksi mahasiswa kembali teriak. Mereka mengatakan alasan Juliani mengada-ada.
"Ibu pembohong. Ini bukan hari libur. Mana mungkin tidak ada orang di dalam gedung," teriak mahasiswa.
Karena tak percaya, Juliani kembali berusaha memberikan pengertian. Namun, mahasiswa tetap meronta-ronta memukul pagar Uniplaza dengan kayu yang diikatkan bendera.
"Berapa rupanya ibu dibayar Amerika itu! Kenapa mesti ibu lindungi. Apa ibu bukan warga Indonesia," teriak mahasiswa.
Kesal, seorang polwan lainnya mengingatkan mahasiswa untuk tidak membentak-bentak.
Polwan berpangkat Ajun Komisaris Polisi itu mengatakan mahasiswa harus menjaga sopan santun, jika mengaku kaum intelektual.
Karena suasana kembali memanas, pimpinan aksi meminta masa mundur dua meter dari pagar Uniplaza. Pimpinan aksi meminta agar masa tidak melakukan aksi anarkis.
Aksi ini dilakukan terkait pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mendukung Yerussalem untuk menjadi ibukota Israel.(*)