News Video
Warga Gantung Bangkai Harimau, Sempat Berkeliaran di Perkampungan dan Mendekati Sekolah di Madina
Mayat harimau tersebut ternyata dibunuh oleh warga di Desa Hutapangan, Kecamatan Batang Natal, Mandailing Natal, Sumatera Utara.
Penulis: Hendrik Naipospos | Editor: Hendrik Naipospos
TRIBUN-MEDAN.COM - Foto-foto mayat harimau yang digantung dengan usus terburai beredar luas di media sosial.
Mayat harimau tersebut ternyata dibunuh oleh warga di Desa Hutapangan, Kecamatan Batang Natal, Mandailing Natal, Sumatera Utara.
Belum diketahui bagaimana kronologi warga bisa menemukan harimau ini, namun beredar kabar bahwa harimau ini sudah lama berkeliaran di perkampungan warga.
Apalagi, sempat ditemukan jejak harimau hanya berjarak 300 meter dari sekolah.
Pihak dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut pun mengaku sudah berupaya untuk mengusir harimau tersebut dari perkampungan.
"Anggota saya sudah seminggu belakangan ini berada di lokasi melakukan pemantauan. Jadi, anggota sudah berupaya menghalau harimau itu masuk ke perkampungan," kata Kepala BBKSDA Sumut, Hotmauli Sianturi, Jumat (2/3/2018) lalu.
Simak videonya;
Ayo subscribe channel youtube Tribun MedanTV
Baca: Ngeri! Harimau Buas Berkeliaran di Perkampungan Warga
Baca: Bangkai Harimau Digantung Jadi Tontonan di Madina, Dibunuh karena Diduga Biang Teror
Baca: Harimau Muncul di Permukiman Warga, BBKSDA Edukasi Warga Lakukan Ini
Petugas BBKSDA sudah menimbulkan bunyi-bunyian keras agar harimau kembali ke dalam hutan. Mereka juga telah mengedukasi masyarakat untuk tidak menembak mati harimau itu.
"Kami imbau masyarakat tidak pergi ke dalam hutan sendirian. Kalau memang sudah masuk ke pemukiman, harus pasang kandang perangkap," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang BBKSDA Wilayah III Padangsidimpuan, Gunawan Alza mengatakan pihaknya bersama petugas Balai Konservasi Batang Gadis sempat memasang tujuh kamera trap untuk merekam kondisi harimau.
Namun, kata dia, sejauh ini harimau itu belum terekam.
"Dari jejak yang kami lihat, sepertinya harimau ini sakit. Karena ada jejak seperti terseret-seret. Namun, untuk memastikan itu kita kan harus lihat langsung," pungkasnya. (*)