Berita Ekslusif Tribun Medan
WASPADA! Pedagang Nakal Jual 5,6 Ton Daging Tidak Halal, Beredar Tiap Hari
Artinya, banyak yang dipotong di RPH swasta tak bersertifikat halal. Saya menduga 80 persen daging tidak higienis, beredar setiap hari.
TRIBUN-MEDAN.COM -Jumlah pasokan daging sapi di seputar Kota Medan mencapai 7 ton atau 7.000 kilogram per hari.
Namun sebagian besar, sekitar 5.600 kilogram daging yang dijual di pasar-pasar tradisional belum terjamin kualitas higienis dan kehalalan. Dari banyak rumah potong hewan pemasok daging, hanya satu yang mendapat sertifikat Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Dalam sehari kebutuhan daging sapi di Medan mencapai 50 hingga 70 ekor, hanya 13 ekor berasal dari RPH Mabar. Artinya, banyak yang dipotong di RPH swasta tak bersertifikat halal. Saya menduga 80 persen daging tidak higienis, tidak bersetifikat halal, beredar setiap hari," ujar Direktur Rumah Potong Hewan (RPH) Medan Isfan Fachruddin, saat diwawancarai di sebuah kafe kawasan Ringroad, Medan.
Ia memprediksi, setiap hari ada 70 ekor daging sapi yang disembelih di berbagai RPH atau setara tujuh ton daging. Bila dikalkulasikan ke satuan kilogram, jumlah itu berkisar 7.000 kilogram daging sapi.
Isfan mengatakan, selain mengenai higienis, kehalalan daging patut dicurigai. Hingga kini, ia mengaku hanya PD RPH Medan lah yang mengantongi sertifikat halal Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sedangkan RPH lain yang ada di kawasan Deliserdang, Binjai dan tanah Karo belum memiliki sertifikat halal.
Baca: Barcelona dan Madrid Melaju Mulus, Berikut Hasil Lengkap Laga Liga Spanyol
Selain itu, hanya dua hingga tiga pengusaha daging sapi yang mempercayakan proses pemotongan di RPH Mabar. Pada umumnya, daging sapi itu berasal Australia dan Selandia Baru yang digemukkan oleh PT Lembu Andalas Langkat (LAL), PT Eldira Fauna Asahan serta PT Indofarm Sukses Makmur:
"MUI tidak pernah mengeluarkan sertifikat halal ke RPH swasta, karena banyak kriteria yang harus diikuti. Ada kajiannya. Bukan sekadar pemotongan bersyariat Islam, tapi, limbahnya juga masuk kategori penilaian. Selanjutnya harus ada amdal dan studi lingkungan," kata Isfan Fachruddin.
Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Dinas Zubir Harahap mengatakan tidak dapat menjamien soal halal dan kehigienisan daging yang ada di pasar. Sebab, pihaknya hanya memantau pasar-pasar tradisional besar yang ada di Medan. Selebihnya, itu adalah tugas pemko dan pemkab.
"Kami turun di pasar-pasar besar saja melakukan pemeriksaan. Selebihnya itu wewenang pemko dan pemkab. Tetapi kami imbau warga membeli daging yang digantung," ujarnya.
Berdasar data ketersediaan daging sapi tahun 2017, kebutuhan daging di Sumut mencapai 24.539,1 ton per tahun. Jumlah itu tertutupi dengan ketersediaan daging yang mencapai 26.862,27 ton. Adapun kebutuhan sapi masyarakat per tahun hanya 1,74 kilogram per kapita per tahun. "Kebutuhan per orang akan daging kecil, karena ada juga daging ayam dan ikan. Justru yang besar itu masyarakat mengonsumsi daging ayam, bukan sapi," jelas Zubir.
Dugaan banyaknya daging yang tak jelas asal usulnya beredar di pasar juga diungkapkan seorang pemilik RPH swasta di kawasan Medan Helvetia.
Saat ditemui di kediamannya, kawasan Jalan Gatot Subroto, Medan, pria yang juga menjual daging ke pedagang ke beberapa pasar tradisional mengaku, peredaran hewan tak halal dan sudah lama berlangsung, tetapi sulit dibuktikan.
"Tangkap saja kalau ada, tetapi sulit. Kalau mau disebut, hotel, restoran dan rumah makan juga tak bisa dijamin dagingnya dari mana," ujarnya.
Pasokan daging-daging yang belum jelas asal usulnya, dicurigai pembeli dengan beberapa cara. Biasanya, pedagang sangat jarang menggantung daging tersebut. Kalaupun diletakkan di atas meja, dagangan hal itu tak berlangsung lama.
"Daging itu biasanya tidak tahan lama, kalau digantung dan terkena angin sebentar akan lain warnanya. Setengah jam kalau dibiarkan akan kehitaman. Di Medan tidak pernah habis itu. Sudah proyek semua," katanya.
Pedagang Nakal
Tak jarang, oknum pedagang nakal akan mencampur sedikit daging tersebut dengan daging sapi segar.