Kejahatan Hipnotis di Angkot
DIHIPNOTIS! Usai Ditepuk Dua Kali di Pundak, Evalina Serahkan Cincin Emasnya Begitu Saja
Cincin 10 gram miliknya digondol pria yang memakai peci saat sama-sama berada di dalam angkutan umum (Angkot) morina 81.
Laporan wartawan Tribun Medan / M Fadli
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Evalina Boru Tindaon (68), warga Dusun V, Gang Dame Rejo, Pasar Vl, Desa Kwala Mencirim, Kecamatan Sei Bingei, harus berurusan dengan polisi. Bukan karena terjerat kasus, melainkan ia melaporkan baru saja dihipnotis.
Cincin emas 10 gram miliknya raib, digondol pria yang memakai peci saat sama-sama berada di dalam angkutan umum (Angkot) morina 81. Evalia begitu sadar cincinnya telah raib langsung membuat laporan di Mapolsek Patumbak Minggu (25/3/2018).
Saat itu dirinya baru pulang dari Pematang Siantar guna menghadiri pesta keluarganya. Korban yang dari Siantar menaiki bus dan turun disimpang Amplas Medan. Ia menyambung perjalanan naik angkot morina 81 yang menuju ke rumahnya.
Di dalam angkot, korban duduk disamping pria, berkulit putih dengan memakai memakai peci berwarna putih. Tak lama korban duduk, dirinya disapa pelaku dengan sopan santun, dan korbanpun memjawabnya, sehingga pelaku dan korban bercerita panjang lebar.
Setelah panjang bercerita pelaku menepuk pundak korban sebanyak 2 kali, setelah pelaku menepuk, pelaku menyuruh korban untuk melepaskan cincin yang terpasang dijari kiri. Tanpa sadar korbanpun memberikan cincin miliknya.
Penumpang yang berada diatas angkot tersebut, menjadi heran dan bingung melihat korban kenapa memberikannya. Pelaku yang telah berhasil menghipnotisnya dan mengambil cincinnya langsung turun dari angkot dan kabur.
Baca: Ratap Pilu Helen Turnip yang Gendong Anak usai Diusir dari Gereja, Gomgom dan Dortaida Diberkati
Baca: Hoax dan Ujaran Kebencian Nyata, Kapolda Sumut: Kita Mudah Dikoyak tanpa Persaudaraan
Korban yang kena hipnotis baru sadar setelah pelaku pergi dan melihat cincin kesayangannya sudah tidak ada. Korbanpun meminta tolong kepada supir angkot penumpang yang berada diangkot itu supaya mengejar pelaku.
Karena pelaku sudah tidak ada dan penumpang yang lain baru tahu kalo korban kena hipnotis, tidak bisa berbuat apa-apa, dan penumpang hanya bisa mengarahkan korban untuk melaporkan ke polisi.
"Aku nggak sadar kalo aku dihipnotis, karena kulihat dia orangnya baik dan sopan, maka aku ditanya aku jawab terus. Ketika dia menepuk pundak, aku masih sadar, tapi kalo aku menyerahkan cincinku udah nggak sadar lagi, " ujarnya dengan raut muka sendu.
Kapolsek Patumbak Kompol Yasir Ahmadi SH SIK melalui Kanit Reskrim Iptu Ainul Yaqin SIK, sudah menerima laporan korban.
"Kami akan mencari pelaku, di mana kalau ini dibiarkan pasti ke depannya akan terus terulang. Kami akan tetap menciptakan suasana aman dan nyaman untuk masyarakat, apalagi untuk yang ingin menggunakan fasilitas umum," ujarnya, Minggu (24/3/2018).(cr3)