Kompol Fahrizal Tega Todongkan Senjata ke Arah Ibu Kandung Sebelum Tembak Mati Adik Ipar
Kompol Fahrizal yang menjabat Wakapolres Lampung Tengah, NTB jadi tersangka utama penembakan adik iparnya
Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
TRIBUN-MEDAN.com - Kompol Fahrizal yang menjabat Wakapolres Lampung Tengah, NTB jadi tersangka utama penembakan hingga menewaskan nyawa adik iparnya bernama Jumingan.
Namun entah dirasuki pikiran jahat apa, hingga membuat Kompol Fahrizal tega menempak Jumingan, namun diduga awalnya pelaku menodongkan senjata kepada ibu kandungnya.
Awalnya Heny yang merupakan adik kandungnya mempersilakan Fahrizal duduk di rumah.
Mereka sempat bercengkrama bersama ibunya di ruang tamu. Sedangkan, Heny membuat air di dapur.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Heny sempat melihat Fahrizal memijat ibunya, tapi secara tiba-tiba menodongkan senjata ke arah ibu mertuanya.
Baca: Tega Tembak Mati Adik Ipar, Kompol Fahrizal Kini Jabat Wakapolres Lombok Tengah, NTB
Baca: Sosok Kompol Fahrizal Tembak Adik Ipar Hingga Tewas, Mantan Kasat Reskrim Polrestabes Medan
Tapi, korban Jumingan langsung melarang dengan berkata, “jangan Bang, namun Fahrizal menodongkan senjata api ke korban. Ada dua kali suara letusan,” ungkap seorang sumber Tribun-Medan.com.

Melihat suaminya bersimbah darah, Heny langsung lari ke dalam kamar dan mengunci kamar lantaran ketakutan.
Bahkan, Fahrizal sempat menggedor pintu kamar. Tapi, ibunya mendatangi sembari menyatakan tidak boleh keluar dari kamar.
Pihak kepolisian sudah meminta keterangan tiga saksi di antaranya Heny Wulandari, dan Agung dan Elly.
Ketiganya merupakan warga Jalan Tirtosari alias masih berhubungan kerabat dengan Kompol Fahrizal. Kini, pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan.
Kronologi Versi Warga
Warga Jalan Tirtosari, Gang Keluarga, Kelurahan Bantan, Medan Tembung terkejut dengan penembakan ini. Warga mengira suara tembakan adalah suara petasan.