Ramadan 1439 H

Soal Penetapan Idul Fitri, Said Agil: 2 Syawal atau 3 Syawal, Itu Baru Masalah . . .

Umat Islam merayakan hari kemenangan, yang merupakan hari yang ditungu-tunggu usai menjalai puasa

Editor: Salomo Tarigan
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Ilustrasi/ Peneropongan hilal 

TRIBUN-MEDAN.COM- Setelah berpuasa sebulan, akhir Ramadan ditandai dengan Idul Fitri.

Umat Islam merayakan hari kemenangan, yang merupakan hari yang ditungu-tunggu.  

Tak heran, kegembiraan diluapkan dengan silaturahmi berkumpul dengan keluarga. Mengenakan pakaian terbaik, bahkan berpesta.

Tetapi bagi peristiwa dunia sepenting ini, menentukan kapan ini akan terjadi ternyata adalah suatu hal yang rumit.

Sementara akhir bulan suci Islam, Ramadan mendekat, sekitar 1,8 miliar muslim di dunia menantikan penetapan Idul Fitri berdasarkan kalender Islam yang mengikuti bulan.

Tak terkecuali di Indonesia. Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Bimas Islam akan menggelar sidang isbat (penetapan) awal bulan Syawal 1439 H. Sidang akan dilaksanakan pada Kamis (14/6/2018) di Jakarta, besok.

Seperti diketahui, di negara dengan beberapa musim, Ramadan bisa jatuh pada musim yang berbeda setelah putaran beberap tahun.

Tetapi pada praktiknya sering terjadi perdebatan tentang waktu dimulainya Idul Fitri. Muslim di sebagian negara menggantungkan diri pada penampakan resmi, bukannya pada penampakan di langit sendiri.

Sebagian mengikuti kalender bulan yang baku, sementara yang lain menggunakan pengamatan astronomis untuk mengumumkan pemunculan bulan baru. Kemudian ada juga yang masih menandai bulan baru hanya setelah melihat bulan sabit di langit.

Tanggal penetapan 1 Syawal atau hari Idul Fitri tidak pernah sama di seluruh dunia, meskipun biasanya berbeda satu atau dua hari.

Sebagai contoh, pemerintah di Arab Saudi, negara yang didominasi Sunni dan tempat lahirnya Islam, mengumumkan permulaan dan akhir Ramadhan bergantung pada kesaksian anggota masyarakat yang mengamati bulan dengan mata telanjang.

Baca: PIALA DUNIA 2018: Aturan Baru FIFA soal Diving dan Respons Gelandang Inggris Dele Alli, Mengejutkan!

Baca: Buat Anda Pengguna Instagram: Lupa Pasword hingga Diblokir? Simak 4 Solusi Berikut

Muslim di banyak negara lain kemudian mengikutinya.

Tetapi Iran yang mayoritasnya adalah Muslim Syiah, mematuhi pengumuman pemerintah yang didasarkan pengamatan bulan lewat penglihatan.

Dan Irak, yang mayoritas penduduknya Muslim Syiah, dengan kelompok minoritas Sunni, menggabungkan keduanya. Syiah mengikuti pengumuman ulama berpengaruh Ayatollah Besar Ali al-Sistani, sementara minoritas Sunni mengikuti para ulama mereka.

Baik Muslim Sunni maupun Syiah di Irak merayakan Idul Fitri pada hari yang sama di tahun 2016, untuk pertamakalinya dalam beberapa tahun.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved