Kapal Tenggelam
8 Instruksi Panglima TNI Hadi dan Kapolri Tito untuk Mencari Korban KM Sinar Bangun di Danau Toba
Instruksi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian atas pencarian korban di Danau Toba, Kamis (21/6/2018).
TRIBUN-MEDAN.COM - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian turun langsung untuk melihat kondisi terkini di Danau Toba, Kamis (21/6/2018).
Tiba di lokasi, kedua Jenderal bintang empat ini langsung memberikan instruksi kepada jajarannya.
Berikut instruksi kedua jenderal tersebut:
1. Kepolisian akan mencari tahu terlebih dahulu, berapa orang yang hilang karena data belum valid. Untuk mengetahui jumlah penumpang yang masuk ke pelabuhan, maka bisa dilihat dari tag, karena setiap orang diduga dipungut biaya Rp 1.000,- per orang. Dari sini akan dicari tahu berapa jumlah uang yang didapatkan dan sesuai keterangan dari korban selamat. Sehingga bisa diyakinkan jumlah korban berapa, sehingga tidak simpang siur. Karena permasalahannya kapal ini tidak dilengkapi dengan manifest
2. Basarnas akan terus melakukan pencarian, dengan berpedoman pada jumlah korban hilang yang terdata sementara, karena pencarian sudah dilakukan dipermukaan dengan SOP yang dimiliki Basarnas.
3. Akan menyiapkan beberapa unit alat canggih lagi yang akan di perbantukan. Karena untuk menentukan di mana titik kapal berada dari permukaan, hal itu memerlukan alat canggih yang didatangkan dari Jakarta sore hari ini. "Kita akan datangkan Multibeam Side Scan Sonar, yaitu alat yang mampu mendeteksi 500-600 Meter didalam air milik Angkatan Laut," kata Hadi di di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Kamis (21/6/2018).
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto|Tribun-Medan.com/Dimaz.
4. Setelah letak kapal bisa ditentukan, akan dilanjutkan dengan melakukan teknik mengambil korban. Entah menggunakan jangkar atau dengan teknik yang lain.
5. Apabila kapal tersebut karam melebihi kedalaman 50 meter, tim Basarna tidak bisa mengandalkan penyelam. "Penyelam hanya mampu menyelam paling jauh kedalaman 50 meter," ujar Panglima Hadi.
6. Menginstruksikan agar menggunakan alat untuk mengambil korban di kedalaman yang tidak terjangkau. Jadi apabila korban yang ada didalam kapal keluar kemudian menyangkut di antara ganggang dan bisa ditemukan lokasinya, maka akan dilakukan pengambilan menggunakan alat.
7. Operasi pengambilan korban hilang tidak batasi sampai jam 18.00 WIB. Apabila kapal posisinya sudah ditemukan, akan kerahkan lighting di tengah danau untuk memberikan penerangan pada tim SAR untuk mengambil korban.
8. Besok pagi, Jumat (22/6/2018) akan mendatangkan satu pesawat dari Basarnas untuk menyisir di setiap sudut pantai di Danau Toba, yang kemungkinan korban tersebut terbawa arus.
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian. |Tribun-Medan.com/Dimaz.