Amerika Bakal Serang Iran Bulan Depan, Begini Perbandingan Kekuatan Militer Kedua Negara
"AS sudah mulai bersiap mengebom situs nuklir Iran. Saya yakin serangannya bakal terjadi awal Agustus nanti," kata sumber itu.
TRIBUN-MEDAN.COM - Sebuah laporan menyatakan bahwa Amerika Serikat ( AS) telah bersiap untuk menyerang fasilitas nuklir Iran.
Laporan itu dibawakan media Australia ABC mengutip sumber internal pemerintah, dikutip Russian Today, Jumat (27/7/2018).
"AS sudah mulai bersiap mengebom situs nuklir Iran. Saya yakin serangannya bakal terjadi awal Agustus nanti," kata sumber itu.
Perkiraan ini mungkin berdasarkan tenggat waktu 4 Agustus atas penerapan putaran pertama sanksi baru AS terhadap Iran.
Iran juga mengatakan pihaknya memberi waktu hingga 6 Agustus, bagi negara Eropa yang menandatangani kesepakatan nuklir 2015 (JCPOA) untuk menemukan cara yang memungkinkan Iran melanjutkan ekspor sebagian minyaknya.
Australia, yang masuk ke dalam aliansi intelijen internasional bernama Five Eyes, dilaporkan memberikan bantuan mengidentifikasi target yang harus dimusnahkan.
Bantuan identifikasi itu kemungkinan juga bakal diberikan Inggris.
Adapun dua anggota tersisa, Selandia Baru dan Kanada, tidak akan berpartisipasi dalam operasi militer.
Laporan itu terjadi setelah hubungan AS dan Iran mengalami eskalasi.
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Iran Hassan Rouhani terlibat dalam perang kata-kata.
Presiden Hassan Rouhani menyebut konflik dengan Iran bisa menjadi sumber segala perang.
Pernyataan Rouhani itu kemudian dibalas Presiden AS Donald Trump untuk tidak mengancam AS "atau bakal menderita konsekuensinya".
Komandan pasukan elite Iran, Quds, berkata jika Trump jadi mengerahkan operasi militer, maka AS bakal hancur.
"Saya juga meminta kepada Trump untuk berhenti mengusik para pemimpin Iran beserta rakyatnya," kata komandan itu.
Hubungan Iran-AS mulai memburuk sejak Trump mengumumkan keputusannya untuk menarik diri dari perjanjian nuklir yang dibuat pada 2015.