Cerita Seleb
Penyanyi Krisdayanti Incar Kursi DPR RI, Jadi Bakal Calon Legislatif dari PDI-P
Mantan istri Anang Hermansyah tersebut sudah mantap berpolitik dan maju menjadi Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) dari PDI-P
lihat foto
TRIBUN-MEDAN.COM - Kursi wakil rakyat terhormat, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kini jadi incaran.
Tak hanya para politisi, para artis pun memasang strategi untuk mendudukinya.
Dari sekian banyak artis tersebut, penyanyi Krisdayanti (43) satu di antaranya.
Mantan istri Anang Hermansyah tersebut sudah mantap berpolitik dan maju menjadi Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Krisdayanti mengaku dirinya dilamar oleh PDIP untuk maju berpolitik.
Setelah dilamar, jika lolos persyaratan dari Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI), ia pun mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur (Jatim) V.
Dalam maju berpolitik untuk mengincar kursi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Krisdayanti tidak mau meninggalkan bekal yang ia raih selama 25 tahun di dunia tarik suara.
"Jadi perpindahan saya sebenarnya tidak meninggalkan dunia keartisan saya. Tapi saya bergerak ke dunia seni politik menjadi politik yang berkebudayaan," kata Krisdayanti.
Hal itu ia katakan Ketika ditemui disela-sela pelatihan dan pembekalan politik 'Artis Nusantara' di DPP PDIP, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (30/7/2018).
Mendapatkan amanah dari PDIP, wanita yang akrab disapa Yanti itu siap memegang tugas dan amanah, supaya tetap memberikan rasa cinta kepada kebudayaan Indonesia.
Oleh karenanya, Krisdayanti mengincar kursi Komisi X (sepuluh) yang bergerak dibidang pendidikan, olahraga, dan sejarah.
"Supaya siap menjadi negara yang berkebudayaan melalui perempuan kuat, Indonesia hebat," ucapnya.
Tidak hanya Komisi X, tetapi istri pengusaha Raul Lemos itu mengincar kursi Komisi VIII DPR RI.
Baca: Update- Koalisi Dukung Prabowo Subianto, PKS Terima dan Apresiasi Demokrat
Baca: Prabowo Subianto Tanggapi Ustaz Abdul Somad sebagai Cawapres, Rekomendasi Ijtima GNPF Ulama
Hal itu dikarenakan ia ingin mewakili hati wanita Indonesia, untuk senang dengan kebudayaan tanah air.
"Ya kalau bicara tentang kebudayaan ya senang. Kalau bicara tentang bagaimana loyaliti kita untuk menggerakkan kaum wanita, rasa feminisme, senang juga ada di Komisi VIII," jelasnya.
