Breaking News

Sandiaga Uno Beber Penyebab Rupiah Tembus Rp 14.600 terhadap Dolar Amerika Serikat

Sementara indeks saham utama AS tertekan satu di antaranya karena krisis ekonomi yang terjadi di Turki.

Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Sandiaga Uno - Profil Cawapres. (Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan) 

Sementara indeks saham utama AS tertekan satu di antaranya karena krisis ekonomi yang terjadi di Turki.

TRIBUN-MEDAN.com - Bakal calon wakil presiden (cawapres), Sandiaga Uno, memberikan keterangan mengenai melemahnya nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS).

Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, menurut sandiaga, melemahnya kurs rupiah disebabkan banyaknya barang impor yang masuk ke Indonesia.

"Karena sekarang ini banyak sekali kebijakan kita yang mengarahkan pemenuhan kebutuhan itu melalui impor," ujar Sandiaga.

Sandiaga mengatakan akan mengupayakan pemenuhan kebutuhan ekonomi dengan produk-produk domestik, jika dirinya menang di Pilpres 2019.

Sehingga, penggunaan produk domestik dapat membantu agar nilai tukar rupiah tidak melemah.

Melemahnya nilai tukar rupiah saat ini mengakibatkan kenaikan harga pangan yang diimpor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, pada Senin (13/8/2018) nilai tukar dolar AS terhadap rupiah berada di level tertingginya tahun ini yakni mencapai Rp 14.600.

Merosotnya lira Turki menjadi salah satu penyebab melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Dikutip dari Kompas.com, pukul 09.30 WIB rupiah di pasar spot berada di posisi Rp 14.600 atau turun 0,84 persen dibandingkan posisi akhir pekan lalu pada 14.478.

Baca: Menilik Potret Cantiknya Via Vallen saat Saksikan Laga Final Piala AFF U-16

Baca: Mengulik 10 Fakta tentang Isabela Moner, Pemeran Dora The Explorer Di Film Layar Lebar

Baca: Menyasar Tudingan Mahar Politik Rp 500 Miliar, Rustam Ibrahim Beri Saran Menohok pada Andi Arief

Baca: Mengulik 5 Fakta Mengenai Momo Challenge yang Sedang Viral dan Bisa Sebabkan Kematian

Baca: Umumkan Jadian, Jessica Iskandar Sebut Sosok Ini yang Jadi Mak Comblangnya dengan Richard Kyle

Baca: Idul Adha, Beginilah Hukum Berkurban untuk Orang yang Telah Meninggal Dunia

Baca: Terkuak Motif Yenik Sofariana Buang Bayinya dan Bersandiwara, Tonton Videonya

Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengawali pekan ini berada di zona negatif.

IHSG langsung jatuh 111,27 poin atau 1,83 persen ke posisi 5.965,91.

Sementara indeks saham utama AS tertekan satu di antaranya karena krisis ekonomi yang terjadi di Turki.

Disebutkan pula semua sektor penghuni indeks merosot.

Baca: Al Ghazali Masuk Rumah Sakit, Republik Cinta Management Bantah Kabar Overdosis yang Beredar

Baca: Prabowo-Sandiaga Uno Menang Telak di Polling Twitter, Faizal Assegaf Sebut Ada Mobilisasi Voting

Baca: Ratna Sarumpaet Sebut Kiai Maruf Amin Sudah Uzur dan Sakit, Politisi PDI:Serangan yang Keji

Baca: Partai Gerindra Akhirnya Wanti-wanti Wakil Sekjen Partai Demokrat soal Mahar Politik Rp 500 Miliar

Baca: Menilik Rumah Mewah Sandiaga Uno, Cawapres Prabowo yang Disebut-sebut Beri Mahar Rp 500 M

Baca: Via Vallen Kembali Aktifkan Akun Instagram, Begini Postingan Pertamanya

Grup saham industri dasar, agrikultur, finansial, dan aneka industri merosot lebih dari 2 persen.

Tekanan pada IHSG datang dari merosotnya lira Turki.

"Tampaknya, penguatan IHSG pekan ini sulit berlanjut menyusul krisis mata uang yang terjadi di Turki," ujar Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang, seperti dikutip dari Kontan.co.id.

(*/Kontan.id/Tribunwow.com)

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved