7 Misteri Lautan yang Belum Terpecahkan Ilmuan, Mulai Segitiga Bermuda hingga Ubur-ubur Abadi

Selama ratusan tahun, para pelaut telah melaporkan munculnya warna aneh menyerupai susu di lautan

indiaopines.com
Segitiga Bermuda 

Membuat mereka mengarah ke utara sebagai lawan dari magnet utara; semburan gas metana dari laut, entah bagaimana bisa mempengaruhi kapal dan pesawat.

TRIBUN-MEDAN.com - Siapa yang tak suka menjelajahi laut?

Hampir sebagian dari kita menyukainya.

Namun tahukah kamu 95 persen lautan itu belum diidentifikasi.

Ini berarti kita tak pernah tahu apa yang sebenarnya ada di dalam laut.

Dilansir dari laman rd.com,7 misteri laut yang tak mampu dijelaskan ilmuwan.

1. Dasar samudera

(rd.com)

Tujuh puluh persen dari permukaan Bumi berada di bawah lautan, namun 95 persennya masih belum dijelajahi oleh mata manusia.

Meskipun statistik yang sering terdengar adalah bahwa kita tahu lebih banyak tentang permukaan Mars daripada yang kita ketahui tentang dasar lautan, para ilmuwan telah mampu memetakan seluruh dasar samudera tetapi resolusinya sangat buruk, sehingga kita hanya dapat memvisualisasikan fitur yang lebih besar dari 3 mil .

Penelitian yang sedang berlangsung seperti Seabed 2030 bertujuan untuk menemukan dasar samudera sehingga kita dapat melihat dan mengerti dengan lebih baik apa yang sebenarnya ada di bawah sana.

2. Fenomena laut seperti susu

(rd.com)

Selama ratusan tahun, para pelaut telah melaporkan munculnya warna aneh menyerupai susu di lautan, tetapi para ilmuwan tidak dapat menjelaskannya.

Pada 2006, para peneliti benar-benar mampu menangkap citra satelit lautan susu, dan beberapa tahun kemudian, percobaan menemukan cahaya itu mungkin berasal dari bakteri bioluminesensi yang menarik ikan agar dapat dimakan dan bertahan hidup di usus mereka.

Namun para ilmuwan masih belum yakin bagaimana atau mengapa bakteri berkumpul dalam jumlah yang sangat besar sehingga dapat dilihat dari luar angkasa.

Selain itu, cahaya mereka terus menerus, tidak seperti organisme " dinoflagellata " yang lebih sering terlihat menghasilkan kilatan cahaya singkat.

3. Orb ungu

(rd.com)
Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved