Metty Purba Tanggapi Santai Laporan Manajemen Paradep ke Polisi, Ancam Bongkar Kebobrokan Para Sopir
Ibu dengan empat anak dan tiga cucu ini berniat menjumpai manajemen Paradep Taxi sepulang dari Jakarta.
Penulis: Tommy Simatupang |
Laporan Wartawan Tribun Medan / Tommy Simatupang
TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Manjemen Paradep Taxi melaporkan Novita Metty Purba ke polisi.
Mereka melaporkan dengan alasan membawa kabur bus.
Menanggapi hal ini, Novita Metty Purba saat dihubungi via seluler mengaku tak mempermasalahkan hal itu.
Baca: Inilah Sosok Novita Metty Purba yang Mengambil Alih Sopir Mini Bus Paradep, Bukan Orang Sembarangan
Baca: Riki Manik Buka-bukaan, Bantah Pernyataan Metty Purba yang Kemudikan Paradep ke Kualanamu
Baca: Metty Purba Ambil Alih Kemudi Paradep karena Ada Penumpang yang Kemalangan, Kisahnya Viral
Ibu dengan empat anak dan tiga cucu ini berniat menjumpai manajemen Paradep Taxi sepulang dari Jakarta.
"Sebenarnya pulang dari sini (Jakarta) ada niat mau menemui manajemen Paradep Taxi. Kemarin sempat menghubungi nomor yang ada di kartu itu, tapi saat dihubungi gak jelas suaranya," ujarnya via seluler, Kamis (23/8/2018).
Terkait dilaporkan itu juga, Metty mengatakan kesalahan sopir Paradep selama ini cukup banyak. Ia mengungkapkan banyak penumpang yang mengeluh sopir yang ugal-ugalan, merokok, dan mabuk.
Ia berharap menajemen Paradep juga mendengar alasannya. Bukan hanya dari sisi sopir.
"Kalau mau saya laporkan, banyak kesalahan mereka yang saya simpan. Seperti sopir yang ugal-ugalan, mabuk, dan merokok. Apa bisa sopir merokok di bus ber-AC?," ungkapnya.
Metty juga menyinggung pengakuan sopir bus Riki Manik yang ditinggalnya saat itu. Ia menilai pernyataan Riki di video kurang benar.
Ia menjelaskan kronologis kejadian mengambil alih setir bus terjadi di Kota Tebingtinggi.
Saat itu, ada penumpang yang ingin naik. Bus sempat berhenti lama di kota itu karena sopir curiga ada penumpang gelap tanpa tiket.
Namun, ada seorang penumpang yang sedang sedih untuk mengejar waktu keberangkatan pesawat pukul 08.00 WIB. Metty merasa kesal dan sedih melihat ibu tersebut langsung mengemudikan bus itu.
"Saya bawa bus itu sampai ke Bandara Kualanamu. Sopirnya ngikut-ngikut dari belakang. Sampai di bandara, saya tinggalkan kunci di loket," ujarnya.
"Saya kasihan melihat ibu itu yang nangis sedang berkabung. Padahal saat itu sudah pukul 06.30 di Tebingtinggi. Makanya, saya sedih langsung saya bawa," pungkasnya.
(tmy/tribun-medan.com)