Gejolak Internal PKS Sumut, Pengurus dan Kader di Binjai Keluar secara Berjemaah

Pencopotan Ustaz M Hafez menjadi puncak dan malah memperkeruh suasana konflik yang terjadi di PKS.

Penulis: Dedy Kurniawan |
TRIBUN MEDAN/DEDY KURNIAWAN
Puluhan orang Pengurus dan Kader dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Binjai secara berjemaah menyatakan diri mundur dari jabatan struktural dan kader partai. Secara simbolis pengunduran diri mereka lakukan dengan membuka baju partai kebanggaan, dan meletakkan Kartu Tanda Anggota, di kafe Kutaraja, Kebun Lada, Binjai Utara, Sabtu (20/10/2018) 

Laporan Wartawan Tribun Medan / Dedy Kurniawan

TRIBUN-MEDAN.com, BINJAI - Perombakan jabatan struktural Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera Daerah Sumut berdampak gejolak hingga ke daerah-daerah.

Pengurus dan kader DPD PKS Binjai secara berjemaah mengundurkan diri, dan akan menyerahkan administrasi pengunduran diri pada hari Senin (22/10/2018)

"Senin kami akan serahkan pengunduran diri ke pengurus PKS Sumut yang baru," kata Ketua DPD PKS Kota Binjai, Fitra Syamsurizal.

Fitra mengungkapkan, pencopotan Ustaz M Hafez menjadi puncak dan malah memperkeruh suasana konflik yang terjadi di PKS. Tidak ada alasan yang jelas pencopotan, dan duga sebagai bersih-bersih yang dilakukan sekelompon orang

"Yang namanya politik, yang dekat pemilu pasti bisa jadi ada kepentingan. Cuma ini masalah tingkat pusat kok yang dibawa-bawa ke daerah," katanya.

Terkait nasib para caleg dari PKS, Fitra mengatakan bahwa secara UU yang sudah masuk Daftar Caleg Tetap tidak bisa mengundurkan diri. Puluhan pengurusan dan kader yang akan resmi mengundurkan diri berjanji tetap memberi support.

Dan Fitra menyatakan akan tetap mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga Uno Salahuddin pada Pilpres 2019.

"Apalagi secara UU secara DCT tidak bisa mengundurkan diri, secara pribadi kami kembalikan ke masing-masing. Kami secara pribadi akan tetap dukung. Kader inti ada 50-an, kader dan pendukung ada 100-an," jelasnya.

"Kami belum memutuskan ke depan secara bersama. Saya pribadi akan dukung caleg-caleg PKS di Pileg, dan Pilpres tetap pilihan PKS Prabowo-Sandi. Dan teman-teman dikembalikan ke masing-masing," ungkapnya.

Fitra dan Kader PKS mengaku sedih karena sikap pengunduran diri dari partai yang telah mereka besarkan dan membesar nama mereka.

Namun alasan konflik internal yang cukup parah mereka terpaksa mengambil sikap tegas.

"Saya sendiri sudah puluhan dan belasan tahun perasaan kami sedih, merasa tidak bergembera, tapi ini pilihan yang harus diambil, karena kondisi internal yang sudah sangat-sangat parah, dan DPP kami anggap tidak ada itikad baik menyelesaikan. Nanti ke masyarakat akan kita jelaskan. Tentu PKS tetap berjalan," pungkasnya.

Puluhan orang berstatus Pengurus dan Kader dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Binjai secara berjemaah menyatakan diri mundur dari jabatan struktural dan kader partai. Secara simbolis pengunduran diri mereka lakukan dengan membuka baju partai kebanggaan, dan meletakkan Kartu Tanda Anggota, di kafe Kutaraja, Kebun Lada, Binjai Utara, Sabtu (20/10/2018)

Ketua DPD PKS Kota Binjai, Fitra Syamsurizal menegaskan dirinya dan 50an pengurus inti PKS mengundurkan diri berjamaah. Sikao ini dengan berat hati dipilih, setelah mencermati dinamika internal yang terjadi dalam setahun terakhir di PKS dan memuncak saat pencopotan delapan dari sembilan Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah PKS Sumut.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved