Tangan Diikat dan Mulut Dilakban, Istri dan Anak Muhajir Masih Hidup saat Hendak Dibuang ke Sungai

Jadi keluarga Muhajir selalu mengejek kami dengan mengatakan 'Pasukan Gajah Wes Teko' yang artinya pasukan Gajah datang.

TRIBUN MEDAN/HO
Jasad Solihin dalam keadaan tangan dan kaki terikat ditemukan di pinggir Sungai Blumai Dusun Bintang Meriah Desa Limau Mungkur Kecamatan STM Hilir, Minggu (14/10/2018). Kondisi terikatnya jasad Solihin sama seperti jasad ayahnya Muhajir yang ditemukan lebih dahulu. Kini hanya Suniati, istri Muhajir yang belum ditemukan keberadaannya. 

Laporan Wartawan Tribun Medan/Sofyan Akbar

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - R, satu di antara tersangka yang diberi kesempatan oleh Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto untuk berbicara langsung, mengakui bahwa awal mula mereka datang ke rumah Muhajir untuk meminjam duit.

"Jadi pertama yang datang itu si A, dia mengetuk pintu rumah si Muhajir sekitar pukul sebelas malam untuk meminjam duit," kata R kepada Kapolda Sumut di depan wartawan, Senin (22/10/2018).

Begitu dibuka pintu, sambung R, si A langsung masuk dan meminjam duit. Setelah si Muhajir hendak masuk dan mengambil duit, A langsung memukul kepala belakang Muhajir dengan gagang pistol rakitan.

"Di situ baru saya datang dan masuk ke rumah Muhajir dan langsung mengikat tangannya ke belakang dan menutup mulutnya dengan lakban," ujar R.

Baca: Diduga Korban Sering Mengejek Rombongan Gajah, Pelaku Dendam hingga Tega Habisi Keluarga Muhajir

Baca: Pelaku Pembantaian Satu Keluarga Rencanakan Pembunuhan Muhajir, Ini Kata Kapolda Sumut

Baca: Putri Sulung Muhajir Sebut Otak Pembunuh Ayahnya Layak Dihukum Mati, Desi: Jangan Kasi Hidup

Desi, anak sulung dari Muhajir saat diwawancarai di rumah kontrakannya, Jumat (12/10/2018). Desi dan keluarganya masih dalam suasana duka terkait penemuan mayat ayahnya di sungai dengan kondisi tangan dan kaki terikat tali. Sedangkan ibu dan adik bungsunya hingga saat ini belum ditemukan keberadaannya.
Desi, anak sulung dari Muhajir saat diwawancarai di rumah kontrakannya, Jumat (12/10/2018). Desi dan keluarganya masih dalam suasana duka terkait penemuan mayat ayahnya di sungai dengan kondisi tangan dan kaki terikat tali. Sedangkan ibu dan adik bungsunya hingga saat ini belum ditemukan keberadaannya. (TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN SIPAHUTAR)

Ia mengaku, nekat melakukan pembunuhan tersebut karena di ajak A.

Dua hari sebelum pihaknya melakukan pembunuhan, tersangka A mendatangi dirinya dan bercerita tentang istri Muhajir, Suniati yang sering mengejeknya dengan sebutan 'Pasukan Gajah'.

Di situ, lanjut R, temannya A langsung meminta bantuannya untuk membunuh Muhajir.

"Ya, karena teman, makanya saya mau. Lagian mereka sudah mengejek kami," katanya.

"Jadi keluarga Muhajir selalu mengejek kami dengan mengatakan 'Pasukan Gajah Wes Teko' yang artinya pasukan Gajah datang,"kata R satu pelaku yang ditembak kaki sebelah kanan saat paparan di RS Bhayangkara Medan, Senin (22/10/2018).

Ia menceritakan kalau pembunuhan ini sudah direncanakan dua hari sebelum eksekusi para korban yang mereka lakukan pada Senin (9/10/2018).

Anak pertama Suniati, Desi menghampiri jasad ibunya yang sudah terbungkus kain kapan dan plastik di dalam mobil ambulan Kamis, (18/10/2018).
Anak pertama Suniati, Desi menghampiri jasad ibunya yang sudah terbungkus kain kapan dan plastik di dalam mobil ambulan Kamis, (18/10/2018). (TRIBUN MEDAN / INDRA SIPAHUTAR)

Baca: Otak Pelaku Pembunuh Muhajir Sekeluarga Tewas Ditembak, Melawan saat Disergap Polisi

"Pada Jumat (7/10/2018) kami mengatur rencana sebelum membunuh Muhajir dan keluarganya," kata R yang berperan mengikat dan membuat takut para korban.

Ia mengatakan, pihaknya membunuh korban dan membawanya ke satu Jembatan di Wilayah Kecamatan Telun Kenas dan langsung membuat ketiga korban ke Sungai Belumai, Tanjungmorawa.

"Kami membuang korban ke sungai karena menurut mereka di situ aman. Saat hendak kami buang ke sungai, istri dan anak korban masih hidup," ujarnya.

Tonton video pemaparan pengungkapan pembunuhan satu keluarga di Deliserdang Sumut.

(akb/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved