Kereta Api Seruduk Mobil, Warga Berharap PT KAI Membuat Palang Perlintasan
Penumpang di dalam mobil tersebut berjumlah 13 orang, di mana lima anak-anak dan delapan dewasa. Korbannya tiga tewas dan 10 orang luka-luka.
Laporan wartawan Tribun Medan / M Fadli
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Beberapa waktu lalu kecelakaan terjadi di perlintasan kereta api, di kawasan Lingkungan XVII, Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan pada Selasa (6/11/2018) lalu.
Pada peristiwa nahas tersebut, dikabarkan satu unit mobil Suzuki Ertiga dengan nomor polisi BK 1525 HE, tertabrak KA api dari Belawan menuju Medan.
Informasi yang dihimpun, penumpang di dalam mobil tersebut berjumlah 13 orang, di mana lima anak-anak dan delapan dewasa. Korbannya tiga tewas dan 10 orang mengalami luka-luka.
Tiga penumpang mobil Suzuki Ertiga tersebut, yakni Sherly (32) warga Sei Mati, Medan Labuhan, mengalami luka bengkak pada kepala kiri dan kanan, luka robek pelipis kiri dan kanan.
Baca: Kereta Api Seruduk Taksi Online, Tiga Penumpang Tewas dan 10 Luka-luka
Baca: Tiga Penumpang Tewas, Anggiat Terkejut Dengar Suara Brak, Mobil Terseret Diseruduk Kereta Api

Kemudian, Lina Sinulingga (55) warga Sei Mati, Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Labuhan, mengalami luka robek pada pelipis mata kiri, dan keluar darah dari hidung serta Nurhaini (60) warga Sei Mati, Medan Labuhan, mengalami luka dalam atau memar pada bagian perut.
Sementara 10 orang terluka terdiri dari 7 orang luka berat dan 3 luka ringan.
Korban luka termasuk pengemudi mobil, Hendro Prawiro (28) warga Jalan Cimahi Timur, Belawan. mendapat luka pada bagian dada.
Sedangkan sembilan lain yang terluka di antaranya, Isnawati (30) warga Sei Mati, Medan Labuhan, terluka di bagian dada; Ridho Syahputra (12) warga Sei Mati, Medan Labuhan, mengalami patah pada bagian rahang.
Lalu, Abel Permata Sari (10) warga Sei Mati, Medan Labuhan, mengalami luka robek kepala sebelah kanan dan bengkak mata kaki sebelah kiri.
Selanjutnya Ricky Fandebos Rumapea, (37) warga Jalan Rawe 6, Tangkahan, Medan Labuhan, Friska Br Aritonang (35) warga Sei Mati, Medan Labuhan, mengalami bengkak pada dagu bawah dan sakit pada paha kanan, Rafael (7) warga Sei Mati, Medan Labuhan, mengalami luka dan patah pada kaki kiri.
Lalu Ana (16) warga Sei Mati, Medan Labuhan, mengalami luka lecet dada bawah mata, dan lecet pada pipi kiri, Rolen Siahaan (34) warga Sei Mati, Medan Labuhan, mengalami robek pada kening dan wajah.
Kemudian, Deko (10) warga Sei Mati, Medan Labuhan, mengalami luka pada telinga sebelah kiri dan tidak bisa mendengar.
Saat Tribun Medan menyambangi lokasi kejadian tersebut, pada Selasa (7/11/2018) sore. Salah seorang warga yang merupakan saksi mata saat peristiwa nahas tersebut, mengatakan, kejadiannya begitu cepat.
"Saya saat itu sedang duduk di teras rumah, terdengar suara keras dan mobil terseret dari kejadian sampai ke teras rumah saya. Kurang lebih 38 meter," ujar Anggiat Simbolon (34) yang merupakan warga lingkungan XVII, Sei Mati.
Sambung pria bertubuh gempal ini, pemerintah atau PT KAI bekerja sama untuk membuat palang perlintasan agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali
"Karena daerah sini sudah termasuk jalan ramai dan banyak dilewati masyarakat. Kita harapkan adanya pintu perlintasa karena sudah kerap terjadi dan memakan korban jiwa," ucapnya.
(cr3/tribun-medan.com)