HMI Sumut Dorong Provinsi Sumatera Utara Jadi Kota Aerotropolis pada Tahun 2024
Konsepsi Aerotropolis bukan barang baru yang dimunculkan. Empat tahun yang lalu, ketika Bandara Kualanamu dibangun, rencana ini sudah ada
Penulis: M.Andimaz Kahfi |
Laporan Wartawan Tribun Medan / M Andimaz Kahfi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumatera Utara menggelar Seminar Nasional dengan tema 'Sumatera Utara Aerotropolis 2024, Bisa!' di Digital Library Universitas Negeri Medan, Kamis (13/12/2018).
Aerotropolis adalah sebuah kota dimana tata letak, infrastruktur dan ekonomi berpusat pada bandar udara (Bandara). Seperti konsep kota metropolitan, bandara sebagai pusat aerotropolis juga memiliki kawasan pinggir kota (suburban) yang terhubung oleh infrastruktur dan transportasi massal.
Hadir sebagai pembicara, Direktur Komersil dan Pengembangan Bisnis PT Angkasapura II Daan Achmad, Anggota DPR RI Komisi III Hinca IP Pandjaitan, dan mewakili Rektor Universitas Negeri Medan hadir Wakil Rektor II Dr. Restu M.si.
Ketua Umum Badko HMI Sumatera Utara Muhammad Alwi Hasbi Silalahi mengatakan, seminar nasional tersebut dilakukan sebagai upaya menggelorakan kembali wacana konsep Aerotropolis di Sumatera Utara.
"Konsepsi Aerotropolis bukan barang baru yang dimunculkan. Empat tahun yang lalu, ketika Bandara Kualanamu dibangun, rencana ini sudah ada," kata Alwi.
Tiga Generasi Meninggal Dunia pada Musibah Longsor di Tobasa, Dua Korban Lagi Dalam Pencarian
Terungkap Fakta Hubungan Terlarang Dua Bersaudara Bunuh Diri Bersama, Dari Hamil hingga Surat Wasiat
Sosok Depi Boronan Pengeroyok TNI Terakhir Diciduk, Ortu Iwan Minta Respons Panglima TNI soal Rumah
Ia menambahkan, penting bagi masyarakat Sumatera Utara, khususnya generasi muda untuk mendorong konsepsi Aerotropolis sebagai langkah pembangunan nasional di provinsi terbesar ketiga indonesia tersebut.
"Pembangunan infrastruktur saat ini tengah berlangaung di berbagai wilayah di Indonesia, Aerotropolis akan menjadi solusi bagi perekonomian Sumatera Utara," katanya.
Daftar Orang Terkaya di Indonesia, Empat Orang Pendatang Baru
Dadang Minta Personel Pertebal Keimanan, Agar Tetap Sabar dalam Melaksanakan Tugas
Apalagi secara geografis, wilayah Sumatera Utara sangat strategis sebagai pintu gerbang perdagangan dunia.
"Secara sosiokultur potensi yang ada akan terkoneksi dengan adanya Aerotropolis di Bandara Kualanamu. Karena Sumatera Utara ini gerbangnya Indonesia bagian Barat. Pengembangan sektor maritim seperti pelabuhan Kuala Tanjung, Pelabuhan Seimangke dan Jalan Tol menjadi modal menuju Aerotropolis pada tahun 2024," ungkapnya.
Tinggalkan Medan Top Skor PSMS Minta Maaf Gagal Bawa Ayam Kinantan Bertahan di Liga 1
Alwi menjelaskan konsepsi tersebut akan menjadi sumber pendapatan daerah jika dikelola dan disambut baik oleh pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Terlebih, status Kaldera di Danau Toba akan menjadi pusat wisata dunia yang akan berdampak pada perekonomian masyarakat di kawasan Danau Toba.
"Aneh kalau kita lihat saat ini, dengan status provinsi terbesar nomor tiga di indonesia, tapi APBD hanya Rp 15 triliun. Sangat jauh bila dibandingkan dengan DKI Jakarta yang sudah puluhan triliun," tutup Alwi.
(cr9/tribun-medan.com)