UPDATE Survei Capres Hingga Partai Tak Lolos ke Senayan, Berikut Perolehan Jokowi dan Prabowo
Hasil survei pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul atas paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
TRIBUN-MEDAN.COM - Hasil survei Charta Politica menunjukkan elektabilitas pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul atas paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 53,2 persen dan Prabowo-Sandiaga 34,1 persen.
Hasil survei tersebut dipaparkan Direktur Eksekutif Charta Politica Yunarto Wijaya di kantor Charta Politica, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (16/1/2019).
"Ada pola kecendurungan stagnan dari kedua kandidat di dua bulan terakhir ini," kata Yunarto.
Yunarto mengatakan, hasil survei pada Oktober 2018, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 53,2 persen dan Prabowo-Sandi 35,5 persen.
Menurut dia, elektabilitas kedua pasangan relatif stagnan karena tingkat kemantapan dari pemilih yang loyal sudah besar.
Artinya, perilaku pemilih loyal kedua kandidat sudah fanatik dan agak sulit diubah melalui faktor debat.
"Tingkat pematangan pemilih loyal kedua kandidat sudah cukup besar. Pemilih loyal Jokowi-Ma'ruf sebesar 80,9 persen dan Prabowo-Sandi 79,6 persen," ujar dia.
Survei digelar pada 22 Desember 2018 - 2 Januari 2019 dengan melibatkan 2.000 responden.
Metode yang digunakan ialah wawancara tatap muka dengan kuisioner terstruktur.
Marginof error-nya ialah 2,19 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei Indikator: Jokowi-Ma’ruf Amin 54,9 Persen, Prabowo-Sandiaga 34,8 Persen
Sementara, Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis survei terbaru mengenai elektabilitas pasangan capres-cawapres dalam Pemilihan Presiden 2019, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Berdasarkan survei Indikator, elektabilias Jokowi-Ma'ruf 54,9 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 34,8 persen.
“Simulasi dua pasangan nama, Jokowi-Ma'ruf Amin 54,9 persen dan Prabowo-Sandiaga Uno 34,8 persen," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, saat merilis hasil survei di Jakarta, Selasa (8/1/2019).