News Video
Dua Kubu OKP Memanas, Polda Sumut: Polisi akan Tindak Tegas Pihak-pihak yang Membuat Kerusuhan
Dua kubu organisasi kepemudaan dikabarkan sedang memanas, hal ini membuat kondisi Kota Medan mencekam, Senin (4/2/2019)
Penulis: M.Andimaz Kahfi | Editor: Hendrik Naipospos
TRIBUN-MEDAN.com - Dua kubu organisasi kepemudaan dikabarkan sedang memanas, hal ini membuat kondisi Kota Medan mencekam, Senin (4/2/2019).
Menanggapi hal tersebut, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja mengimbau kepada masyarakat agar tidak usah khawatir dan percayakan semua kepada pihak kepolisian.
"Polisi akan melakukan tindakan tegas apabila, siapapun yang menimbulkan keresahan, ketakutan dan kekacauan, akan ditindak tegas oleh aparat kepolisian," kata Tatan, Senin (4/2/2019)
Lebih lanjut, Tatan menjelaskan bahwa petugas sudah diturunkan untuk memantau situasi di lapangan, dengan cara patroli dan penempatan di simpul-simpul keramaian masyarakat.
"Sampai saat ini masih aman," jelas Tatan.
Video massa OKP di Cemara Asri;
Ayo subcribe channel YouTube Tribun MedanTV
Ketua IPK Medan Sebut Penganiayaan terhadap Jarisman Saragih hingga Tewas Sudah Direncanakan
MEDAN MENCEKAM, Massa OKP Turun ke Jalan, Diduga Terkait Tewasnya Jarisman Saragih
Jarisman Saragih Anggota Ormas Tewas Mengenaskan, Diduga Dikeroyok Sekelompok Pemuda
Kasus pengeroyokan yang menewaskan seorang kader IPK, Jarisman Saragih (22) di Jalan Cemara, Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Sabtu (2/2/2019) lalu membuat DPD IPK angkat bicara.
Ketua DPD IPK Kota Medan Thomas Purba menyatakan aksi pengeroyokan itu satu perbuatan yang tidak berprikemanusiaan, dan tidak sportif dilakukan sebuah organisasi.
"Seharusnya orang (korban) yang sudah tidak berdaya tidak boleh diperlakukan seperti itu. Satu orang dianiaya oleh puluhan orang, sungguh tidak punya prikemanusiaan," katanya kepada wartawan di Kantor DPD IPK Medan Jalan Burjamhal Medan, Senin (4/2/2019).
Ditegaskan Thomas, kejadian ini bukanlah bentrok, melainkan sebuah penghadangan, penganiayaan dan pengeroyokan yang dilakukan puluhan orang terhadap kader IPK Labuhan Deli ketika melintas di Jalan Cemara pascsmenghadiri pelantikan di Lapangan Gajah Mada, Jalan Krakatau.
"Saragih dicegat kurang lebih 50 orang. Jadi sudah perencanaan dari awal. IPK tidak ada melakukan penyerangan," tegasnya.
Masih dikatakan Thomas, selain merenggut nyawa seseorang, kejadian ini mengakibatkan satu orang kader IPK lainnya mengalami luka-luka.
"Luka tembak dan panah," katanya.

Berawal Dari Tukang Cukur Jalanan, Agus Jadi Tukang Cukur Presiden,Tidak Bisa Tidur Usai Cukur SBY
Aksi Ekstrem Turis yang Putar-putar Bayi untuk Dapatkan Uang Mendapat Kecaman dari Warga
Menurutnya, pengeroyokan itu sudah direncanakan karena mereka sudah dipersenjatai.
"Kami minta polisi bertindak tegas menangkap pelaku, dan aktor intelektual dibalik kejadian ini," ujarnya.
Ia mengaku, dirinya sudah menginstruksikan kepada semua kader IPK untuk melakukan pengawalan terkait kasus tewasnya kader mereka itu.
Namun ia mengimbau kepada seluruh kader IPK agar menahan diri, sepanjang aparat kepolisian bekerja maksimal.
"IPK sudah membuat satu sikap, mengawal terus kasus ini,"katanya.
Mengenai apakah ada motif lain dalam peristiwa ini, seperti berhubungan dengan penyelidikan kepolisian terkait perambahan hutan, Thomas mengatakan dirinya berpikir ini ada hubungannya.
"Mungkin ini pengalihan dari masalah kemarin. Sehingga perhatian warga teralihkan karena masalah ini," terangnya.
Maka dari itu, Thomas menyatakan siap mendukung pihak kepolisian dalam menuntaskan masalah ini. Thomas mengatakan saat ini kepolisian sudah mengamankan tiga orang terduga pelaku.
"Kalau memang kita sama-sama menginginkan Kota Medan dan Indonesia kondusif, ini harus ditindak tegas. Semua pelaku harus ditangkap, supaya ini kejadian ini tidak terulang," pungkasnya. (*)