Breaking News

Viral Medsos

PUTRA Karni Ilyas Dihadirkan di ILC untuk Tim BPN Prabowo, Netizen Sebut Tak Netral, Karni Menjawab

Karni Ilyas, menanggapi tudingan terkait putranya, Romy Borneo yang dirasa tidak netral

Editor: AbdiTumanggor
Kolase Twitter @husainabdullah1
Romy Boreno dan sang ayah, Karni Ilyas 

TRIBUN-MEDAN.COM - Pembawa acara Indonesia Layers Club (ILC) tvOne, Karni Ilyas, menanggapi tudingan terkait putranya, Romy Borneo yang dirasa tidak netral saat menjadi narasumber acara tersebut.

Hal itu ia sampaikan untuk membalas cuitan Romy yang mengatakan sejak pengunduran dirinya dari Partai Demokrasi Indoneisa Perjuangan (PDIP), acara ILC tetap bersikap kritis terhadap pemerintah.

Awalnya, Romy melalui akun Twitter miliknya, @romybareno, tampak mengunggah sebuah surat pengunduran dirinya dari PDIP, pada Sabtu (26/1/12019).

Dalam surat itu, tertulis namanya dan ditujukan kepada DPP PDIP yang diterima pada 6 Maret 2018 lalu.

Bersamaan dengan unggahannya itu, Romy menegaskan sejak keluar dari PDIP dan bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN), acara ILC tetap bersikap kritis terhadap pemerintah.

"Bagi yang masih merasa ILC tidak netral karena saya ada di PAN, mohon lihat baik-baik tanggal berapa saya mengajukan pengunduran diri dari PDIP.

Sblm saya mengundurkan diri pun ILC selalu bersikap kritis thd pemerintah, yg sejak 2014 dipegang PDIP @karniilyas @ILCtv1," tulis Romy.

Cuitan Romy Bareno soal tudinagn kehadirannya di ILC dianggap tidak netral.
Cuitan Romy Bareno soal tudinagn kehadirannya di ILC dianggap tidak netral. (Twitter/@romybareno)

Pernyataan itu lalu ditanggapi karni Ilyas dengan menyebut tugas seorang wartawan memang harus bersikap kritis.

Hal itu ditanggapi Karni Ilyas melalui akun Twitternya, @karniilyas, Minggu (3/2/2019).

Menurut Karni Ilyas, sikap kritis wartawan tidak hanya dilontarkan pada pemerintah, namun terhadap segalanya yang menyangkut publik.

Terkait hal itu, Karni Ilyas menegaskan bahwa dirinya sebagai wartawan dari zaman Presiden Soeharto hingga kini tetap akan bersikap kritis.

"Salah satu tugas wartawan itu memang kritis, tak hanya ke pemerintah, tapi terhadap segala sesuatu yg menyangkut kepentingan publik.

Saya jadi wartawan sejak zaman Soeharto, sampai kini 6 rezim. Sikap saya sama selalu kritis. Bukankah pers itu pilar keempat demokrasi?," tulis Karni Ilyas.

Cuitan balasan Karni Ilyas kepada Romy Bareno.
Cuitan balasan Karni Ilyas kepada Romy Bareno. (Twitter/@karniilyas)

Tampak pernyataan Karni Ilyas tersebut ditanggapi oleh seorang warganet dengan akun @Mosesharo4, yang mengatakan belum pernah mendengar kritikan Karni Ilyassaat Soeharto menjadi presiden.

Warganet tampak menginginkan penjelasan Karni Ilyas terkait hal itu.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved