TERUNGKAP NASA Temukan Pemicu Likuifaksi Palu dan Fakta Terbaru Gempa Palu yang Bikin Ilmuwan Kaget
TERUNGKAP NASA Temukan Pemicu Likuifaksi Palu dan Fakta Terbaru Gempa Palu yang Bikin Ilmuwan Kaget
TERUNGKAP NASA Temukan Pemicu Likuifaksi Palu dan Fakta Terbaru Gempa Palu yang Bikin Ilmuwan Kaget
TRIBUN-MEDAN.COM - Laboratorium Propulsi Jet NASA (JPL) di Pasadena, California, AS mengungkap fakta terbaru bencana gempa Palu, 28 September 2018.
Gempa bumi yang meluluhlantakkan Palu disusul tsunami dan likuifaksi yang menewaskan 2.086 jiwa dengan total kerugian mencapai Rp 18,48 triliun, ternyata tergolong peristiwa langka yang cuma terjadi sebanyak 15 kali dalam catatan sejarah geografi.
Gempa Palu dinyatakan sebagai gempa supershear dianggap sebagai biang keladi bencana yang melanda San Francisco pada 1906.
Gelombang seismik bergerak menelusuri sesar Bumi dengan kecepatan super yang memecahkan batas kecepatan geologis, klaim ilmuwan JPL.
Studi yang dipublikasikan di jurnal ilmiah Nature Geoscience itu mengungkap retakan bergerak di sepanjang sesar dalam kecepatan yang sangat tinggi dan memicu gelombang naik turun atau sisi ke sisi yang mengguncang permukaan tanah dan menyebabkan likuifaksi.
Hasil studi ini sejalan dengan kesaksian korban selamat dari neraka lumpur likuifaksi yang menelan nyawa dan harta warga di kawasan Balaroa, Petobo dan Jogo One.
Baca: Berita Terkini MotoGP 2019, Marquez Mengejutkan Tes Pramusim di Sepang, Rossi Hanya Urutan 6
Baca: Dulunya Model Bertarif Jutaan Dollar, Wanita Ini Sekarang Jadi Gelandangan di Serambi Bank
TERUNGKAP NASA Temukan Pemicu Likuifaksi Palu dan Fakta Terbaru Gempa Palu yang Bikin Ilmuwan Kaget.Foto sebelum dan sesudah gempa bumi yang disertai fenomena likuifaksi tanah mengguncang Palu
Getaran yang tercipta jauh lebih kuat ketimbang pada gempa bumi yang lebih lambat.
Untuk mengungkap temuan tersebut ilmuwan menganalisa pengamatan resolusi tinggi spasial terhadap gelombang seismik yang disebabkan gempa bumi, radar satelit dan citra optis.
Metode ini diperlukan buat menghitung kecepatan, tempo dan tingkat magnitudo gempa berkekuatan 7,5 pada skala Richter di Sulawesi Tengah.
Menurut JPL, gempa di Palu bergerak dalam kecepatan stabil, yakni 14,760 km per jam, dengan getaran terbesar terjadi selama satu menit.
Baca: KISAH NYATA, Pelari Selamat dari Singa yang Menerkam, lalu Membunuh Singanya, meski Berdarah-darah
Gempa bumi biasanya terjadi dalam kecepatan antara 9.000 hingga 10,800 km per jam.
Ilmuwan menemukan, dua sisi dari sesar sepanjang 150 kilometer itu bergeser sepanjang lima meter - jumlah yang menurut ilmuwan sangat besar.
"Memahami bagaimana sesar bergerak pada gempa bumi besar bisa membantu menyempurnakan pemodelan bahaya seismik dan desain bangunan serta infrastruktur lainnya agar bisa menahan gempa bumi di masa depan," kata salah satu penulis studi, Eric Fielding, ilmuwan JPL.