Lion Air Tergelincir, Penumpang Protes karena Kondisi Koper Sudah Begini
Pria yang tampak mengenakan kaus cokelat tersebut mengungkapkan bahwa kopernya telah dibongkar. Gembok yang sebelumnya terpasang pun telah hilang.
Pria yang tampak mengenakan kaus cokelat tersebut mengungkapkan bahwa kopernya telah dibongkar. Gembok yang sebelumnya terpasang pun telah hilang.
TRIBUN-MEDAN.com - Belum hilang rasa trauma dari kejadian tergelincirnya pesawat Lion Air JT-714 di Bandara International Supadio Pontianak, Kubu Raya, Kalbar, penumpang pesawat tersebut dikejutkan dengan hal lain.
Dikutip TribunWow.com dari Tribun Pontianak, Sabtu (16/2/2019) seorang penumpang yang tidak disebutkan namanya melontarkan protes karena koper yang dibawanya sudah dalam keadaan tidak utuh lagi.
Pria yang tampak mengenakan kaus cokelat tersebut mengungkapkan bahwa kopernya telah dibongkar.
Penumpang tersebut mengaku sangat kesal.
Koper yang ia bawa berisi sejumlah alat sparepart.
"Ini koper milik saya, gemboknya hilang, laporkan saja ini, tadi awalnya di bagasi pesawat," kata lelaki tersebut.

Berdasarkan keterangannya, untung saja saat itu sparepart yang dibawanya berukuran cukup besar.
Ia mengatakan bahwa jika saja ukurannya kecil, maka dapat dipastikan barang bawaannya akan hilang.
"Lion ini memang seperti ini, tidak bisa ini, tidak ada yang hilang, karena isinya besar-besar, kalau kecil sudah diambil dia semua ini," kesalnya.
Sebelumnya diberitakan sebuah pesawat Lion Air tergelincir di landasan pacu (over run) Bandara Internasional Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.
Dikutip dari Tribun Pontianak, Sabtu (16/2/2019), kejadian itu terjadi sekitar pukul 15.30 WIB.
Saat itu cuaca di lokasi sedang turun hujan dengan intensitas sedang semenjak pukul 15.00 WIB.
Pesawat tersebut tergelincir di runway 33 Bandara sesaat setelah mendarat di Bandara Supadio Pontianak.
Evakuasi di Tengah Hujan, setelah Penumpang Tunggu 2 Jam
Pesawat tersebut membawa tujuh orang kru pesawat serta 180 penumpang dewasa dan dua bayi.
Setelah kejadian tersebut, seluruh penumpang dievakuasi dalam keadaan hujan.
Namun sebelumnya, penumpang sempat harus menunggu di pesawat selama kurang lebih dua jam.
Semua penumpang dan kru dinyatakan selamat walaupun keadaan mereka masih syok.
Menurut keterangan dari Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, pihak Lion Air sudah melakukan komunikasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk melakukan evakuasi.
"Saat ini, Lion Air bersama pihak pengelola bandar udara setempat, Lanud dan instansi terkait sedang mempersiapkan proses evakuasi pesawat, karena sudah mendapatkan izin dari pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)," kata Danang Mandala Prihantoro melalui rilis yang diterima Tribun, Sabtu (16/2/2019).

Pesawat Laik Terbang
Berdasarkan keterangan yang Tribun dapat, pesawat Boeing 737-800NG registrasi PK-LPS sebelum berangkat sudah dilakukan pengecekan lebih awal.
Hasil dari pengecekan itu kemudian menyatakan bahwa pesawat tersebut laik terbang.
"Seluruh penumpang dan kru sudah dievakuasi dengan keadaan selamat. Saat ini sudah berada di ruang terminal bandar udara untuk mendapatkan layanan terbaik," ungkap Danang.
Pihaknya juga menyampaikan permintaan maafnya lantaran kejadian yang tidak mengenakkan tersebut.
"Lion Air menyampaikan permohonan maaf atas kondisi dan ketidaknyamanan yang timbul. Lion Air akan meminimalisir dampak yang timbul, agar operasional Lion Air lainnya tidak terganggu," tuturnya.
Sejumlah penumpang kemudian memberikan keterangan terkait kejadian tersebut.
Seperti seorang penumpang bernama Iskandar yang mengungkapkan bahwa dirinya sempat merasa tegang dan syok saat kejadian tersebut terjadi.
"Kondisi di dalam Alhamdulilah semua selamat. Tidak ada korban jiwa, saya dari Jakarta mau ke Pontianak (Barat-red). Saya orang Jakarta, para penumpang di dalam memang sempat tegang," sebut Iskandar.
Sementara itu, penumpang bernama Budi yang ditemui saat turun dari pesawat, mengaku tidak merasakan apa pun saat kejadian terjadi.
Hanya saja dirinya merasa bahwa pesawat sempat mengerem tiba-tiba.
"Pesawat mendaratnya mulus, cuma sepertinya tidak bisa direm. Saya lihat air naik, karena kondisi landasan tergenang, jadi tergelincirnya tidak terasa. Ngerem yang terakhir agak kuat, seperti ngejut gitu," ungkap Budi.

Selain itu ada pula Masrial, penumpang yang berasal dari Sumatera Barat.
Ia yang saat itu duduk di barisan paling belakang pesawat mengaku bahwa dirinya melihat pesawat mendarat melewati landasan pacu.
Kamudian ia melakukan sujud syukur sebanyak lima kali ketika sudah turun dari pesawat.
Hal itu ia lakukan lantaran merasa bersyukur bahwa tidak terjadi sesuatu yang berbahaya dan dirinya dalam keadaan selamat.
"Saya sujud syukur tadi di landasan, sebanyak lima kali, saya dari Jakarta tujuan Pontianak," ujar Masrial.
"Posisi saya duduk paling belakang, waktu mendarat itu kok landasannya sudah separuh lapangan terlewat, mendaratnya sudah jauh lewat," lanjutnya.
Ia kemudian menjelaskan bahwa pada saat kejadian, para awak pesawat mengingatkan untuk tetap tenang serta memanjatkan doa agar diberi keselamatan.
"Dari awak kabin menyuruh tenang semua, ada yang mengambil barang, ada yang istigfar semua, berdoa dengan doa masing-masing," ungkapnya.
Menurut keterangan Masrial, pasca pesawat tersebut tergelincir dan harus menunggu selama dua jam untuk dapat turun dari pesawat, dirinya merasa kelaparan.
"Saya kedinginan karena sudah dua jam di atas cuma dikasih air putih, keroncongan perut dari jam 08.00 pagi terakhir saya makan sampai sekarang," kata Masrial, dikutip dari Tribun Pontianak, Sabtu (16/2/2019).
Namun dirinya mengaku bersyukur bahwa setelah tergelincir respon dari pihak keamanan setempat cukup cepat.
(TribunWow.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Seusai Lion Air JT-714 Tergelincir, Penumpang Layangkan Protes karena Koper yang Tak Utuh Lagi