News Video
#SaveKapoldaSumut Ramai di Medsos Pasca-pernyataan Muhammad Syafi'i yang Usulkan Pencopotan Kapolda
Postingan #SaveKapoldaSumut beredar di grup WhatsApp hingga media sosial facebook dan instagram
TRIBUN-MEDAN.com - Postingan #SaveKapoldaSumut beredar di grup WhatsApp hingga media sosial facebook dan instagram.
Nama Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto memang sedang ramai diperbincangkan karena pernyataan anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Muhammad Syafi'i yang menyebut akan mengusulkan pencopotan Agus Andrianto sebagai Kapolda Sumut.
Menanggapi hal tersebut, Tribun Medan mengonfirmasi hal ini ke Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Tatan Dirsan Atmaja, Rabu (6/3/2019).
Melalui pesan WhatsApp, Tatan mengatakan, tidak tahu kenapa masyarakat sampai seperti itu.
"Ya saya kurang tau masyarakat sampai seperti itu, atas nama Polda Sumut dan pimpinan Polda Sumatera Utara. Saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan masyakarat kepada Bapak Kapolda Sumatera Utara," ujar Kombes Tatan.
Baca: Video dan Foto Perkelahian TNI VS Polisi di Nias hingga Didamaikan oleh Atasan Masing-masing Satuan
Baca: Andi Arief Ancam Mahfud MD Via Twitter: Anda Jangan Berspekulasi dan Sok Tahu!
Baca: Racun Mematikan Laba-laba Disulap jadi Obat Kuat bagi Pria dan Wanita, Lebih Hebat dari Viagra
Video kapolda dan Ucapan Romo Syafi'i;
Ayo subscribe channel YouTube Tribun MedanTV
Diancam Romo Syafii Akan Dicopot, Kapolda Sumut Santai: Qodrat dan Iradat Manusia Ditentukan Allah
Kapolda Sumut Berulangtahun yang ke 52, Ini Harapan Irjen Agus Andrianto
Ada ratusan postingan dengan #SaveKapoldaSumut.
Tidak hanya warga perseorangan, bahkan kelompok masyarakat, organisasi juga turut serta melakukan bentuk dukungan tersebut.
"Masyarakat dari berbagai komunitas sangat merasakan kedekatan dengan bapak Kapolda Sumatera Utara. Memang kedekatan itu kental dan terasa, karena Pak Kapolda sering berkumpul dengan masyarakat, khususnya masyarakat bawah. Baik itu bilal mayit, penggali kubur, nazir mesjid, pemulung, petugas kebersihan, pebetor, nelayan, supir-supir angkot, termasuk bersilaturahmi dengan guru ngaji kampung, serta tokoh-tokoh agama, masyarakat dan sebagainya," sambung Tatan.
Postingan #SaveKapoldaSumut didominasi dengan foto Irjen Pol Agus Andrianto dengan masyarakat kecil.
VIDEO: Emak-emak Beratribut PKS Sebut Pelajaran Agama Dihapus Jika Jokowi Menang, TONTON VIDEO. .
Prabowo Subianto Blak-blakan Dapat Surat Cinta Dari Emak-emak dan Anak-anak
Pada pemberitaan sebelumnya, Romo Syafi'i mengingatkan Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto, untuk menjalankan tugas sesuai amanat konstitusi dan UU, yaitu UU no 34/2004 tentang Tentara Negara Republik Indonesia (TNI).
Di mana, pada pasal 39 ayat 2 disebutkan bahwa prajurit dilarang terlibat di dalam kegiatan politik praktis.
"Terima kasih TNI karena berpegang kepada UU dalam menjalankan tugas," kata Romo.

Lalu, Romo menyebut UU No 2/2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Di mana, pasal 28 ayat 1 menyebutkan bahwa polri bersikap netral dalam kegiatan politik dan tidak melibatkan diri di dalam kegiatan politik praktis.
"Apakah mereka (polisi) sudah melaksanakan ketentuan itu," teriaknya.
"Belum," jawab para peserta aksi damai.
Ia mengungkapkan hal tersebut adalah luapan hati rakyat. Maka dari itu, sebagai wakil rakyat di legislatif ia berjanji akan menjalankan tugasnya dengan baik.
"Saya sebagai anggota DPR RI Komisi III, atas kesaksian rakyat ini, mengingatkan Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto agar kelola lembaga kepolisian agar netral menjalankan tugas sesuai UU," tegasnya
Menurut Romo masyarakat membutuhkan polisi, karena polisi dibentuk dengan UU untuk menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat serta menegakkan hukum.
"Kita butuh polisi, kasihan polisi yang menjalankan UU, karena kepolisian dipimpin oleh orang yang tidak netral. Saya akan rekomendasikan komisi III, agar memberhentikan Kapolda Sumut," katanya.

JAWABAN KAPOLDA
Atas ancaman Muhammad Syafi'i, Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Agus Andrianto menanggapinya dengan santai.
Jenderal bintang dua tersebut mengaku semua yang dijalankannya sejak menjabat Kapolda Sumatera Utara, semata menjalankan amanah yang dipercayakan kepadanya.
Ia mengutarakan bahwa setiap bekerja tetap mengacu pada UU No 2/202 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia demi kepentingan masyarakat Sumatera Utara.
Pria yang sudah lama berkarir di Sumatera Utara ini mengutarakan bahwa dia selama ini bekerja demi kerukunan masyarakat Sumatera Utara yang sangat dicintainya.
"Kepentingan satu kelompok, apalagi perorangan, tidak boleh mengalahkan kepentingan masyarakat banyak dan negara," ujarnya.
Untuk itu dia sebagai Kapolda Sumatera Utara bertanggungjawab untuk menetralisir paham kebencian dan arogansi, serta sikap merasa paling benar yang sudah meracuni sebagian masyarakat Sumut karena kepentingan tertentu.
Negara menurut Agus harus hadir dan tidak boleh abai karena ini ancaman keutuhan berbangsa dan bernegara, bahkan ancaman bagi agama.
Selama bertugas kata Agus Andrianto dimasa Pemilu serentak Pilpres dan Pilleg di tahun 2019 ini, polisi selalu netral dan tidak berpihak pada paslon manapun, partai apapun dan caleg manapun.
"Jika ada yang merasa terusik karena upaya untuk menjaga keutuhan berbangsa dan bernegara seperti yang diamanahkan Undang-undang, tidak masalah bagi saya" ujarnya.
Kata Agus, sejak bertugas di Polris dia selalu berserah pada ketentuan Allah SWT.
"Dihadapan ALLAH SWT, apalah manusia seperti saya ini. Hanya debu dimuka bumi. Qodrat dan Iradhat tiap kita sudah ditentukan. Tinggal saya jalani saja," ujar Agus.
Orang nomor satu di Polda Sumut ini pun menegaskan bahwa keamanan dan ketertiban jauh lebih penting daripada retorika politik yang memprovokasi.
"Jangan lupa belajar menjadi manusia dulu sebelum belajar Agama, supaya kita tidak lupa bahwa kita ini manusia bukan Allah, sehingga berhak menghakimi siapa saja sesuai selera dan kepentingan kita," pungkasnya.
(akb/tribun-medan.com)