Serda Yusdin, Anggota Kopassus Gugur Hadapi Serbuan 50 Orang KKB Egianus Kogoya, Update Pengejaran
"Dia seperti anak kandung saya. Anaknya memang sangat berani dan pantang mundur," kata Wabup Luwu Syukur Bijak.
Serda Yusdin, Anggota Kopassus Gugur Hadapi Serbuan 50 Orang KKB Egianus Kogoya, Update Pengejaran
TRIBUN-MEDAN.COM - Tiga prajurit TNI tewas dalam kontak senjata dengan KKB pimpinan Egianus Kogoya di Mugi, Kabupaten Nduga Papua, Kamis (7/3/2019).
Ketiga prajurit TNI yang gugur yaitu Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin, dan Serda Siswanto Bayu Aji, sudah dievakuasi dari Timika ke Denpasar, Jakarta, dan Makassar, untuk selanjutnya diteruskan ke kampung halamannya, pada Jumat (8/3/2019).
Kapendam XVII/Cenderawasih Kol Inf Muhamad Aidi, di Jayapura, mengakui evakuasi sudah dilakukan dengan menggunakan dua pesawat yakni Garuda membawa dua jenazah, yaitu Serda Mirwariyadin asal NTB diturunkan di Denpasar, dan selanjutnya diterbangkan ke kampung halamannya di NTB.
Sedangkan jenazah Siswanto Bayu Aji dengan menggunakan pesawat yang sama dievakuasi ke Jakarta, dan selanjutnya ke Grobokan, Jawa Tengah.



Kemudian, jenazah Serda Yusdin akan diterbangkan dengan pesawat Sriwijaya ke Makassar, dan selanjutnya ke Palopo.
Serda Yusdin, warga Desa Pongko, Kecamatan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan adalah anak angkat Wakil Bupati Luwu Syukur Bijak.
Kabar itu pertama kali disampaikan petugas piket Hub Makodim 1702/JWY, Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Dia mendapat informasi dari Pos Distrik Mbua (Bravo 3) yang terhubung dengan Pos Yigi (Bravo 4) terkait adanya kontak tembak antara Tim Satgas Nanggala 19 dengan kelompok KKSB Nduga.
Lokasi kontak tembak tepatnya pada titik CO. 0330-3181.
Dalam kontak tembak tersebut satu anggota dari tim Nanggala 19 terkena luka tembak di bagian perut.
Sementara itu, dilaporkan pula total sudah tiga anggota TNI gugur di daerah penugasan Papua Nanggala ketika mereka di kepung oleh 50 anggota KKSB.
Serda Yusdin adalah anggota Komando Pasukan Khusus (Kopasus). Salah satu pasukan elit milik TNI AD.
Keluarga Serda Yusdin yang dihubungi, membenarkan anggota keluarganya yang bertugas di Nduga tewas tertembak KKSB.
"Tadi siang kami baru saja mendapat kabar duka dari Papua. Keponakan kami, Serda Yusdin meninggal setelah ditembak pemberontak di sana," kata Samsir Dumang yang juga Kepala Desa Pongko.