Ditemui Panglima TNI dan Kapolri, Syekh H Ali Akbar: Orang Batak tak Cerita Agama Islam atau Kristen
Masalah agama tidak ada di Medan. Mudah-mudahan di sini tidak ada. Kata Buya Syekh H Ali Akbar
Penulis: M.Andimaz Kahfi | Editor: AbdiTumanggor
"Agama tidak menjadi persoalan di Sumut khususnya di Medan. Saya ini asli orang Batak. Orang Batak tidak cerita agama Islam atau Kristen. Masalah agama tidak ada di Medan. Mudah-mudahan di sini tidak ada."
----Pimpinan pondok pesantren Al Kautsar Al Akbar, Buya Syekh H Ali Akbar Marbun----
/////
TRIBUN-MEDAN.com- Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Tito Karnavian menghadiri acara silaturahmi di Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar di Jalan Pelajar Timur nomor 264, Medan, Sumatera Utara, Selasa (12/3/2019) malam.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menilai pondok pesantren merupakan samudera ilmu pengetahuan yang memiliki santri dan santriwati yang berkualitas dan unggul di bidang agama.
Selain mengajarkan ilmu tentang nilai-nilai agama, pondok pesantren juga mengajarkan ilmu yang berguna bagi pembangunan negara Indonesia.
Baca: Ledakan Bom Bunuh Diri Sibolga 300 M dari Pelabuhan yang akan Diresmikan Jokowi, INI VIDEONYA. .
Baca: Istri Pelaku Teroris di Sibolga Dikenal Keras, Berafiliasi dengan ISIS, Ini Penjelasan Kapolri Tito
Baca: Dua Kali Ledakan Satu di Antaranya Diduga Bom Bunuh Diri yang Tewaskan Istri Teroris Abu Hamzah
Panglima mengatakan pondok pesantren berbeda dengan di pendidikan umum. Di pondok pesantren juga terlihat adanya hubungan yang erat antara pengasuh dengan para kyai.
Sehingga para santri tidak hanya ditempa menjadi santri yang cerdas dan berkualitas, namun juga berakhlak ukhwatul Kharimah.
"Pondok pesantren adalah samudera ilmu pengetahuan. Pondok pesantren tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tapi juga ilmu yang berguna dalam membangun negeri ini," kata Panglima TNI Hadi Tjahjanto.

"Pondok pesantren menghasilkan sumber daya manusia berkualitas dan unggul. Tanpa sumber daya manusia yang unggul, kekayaan sumber daya alam negara ini tidak ada gunanya. Bayangkan kalo kita tidak punya SDM yang unggul, kita seperti buih di lautan. Tidak ada artinya," sambungnya.
Lebih lanjut Hadi menuturkan saat ini masuknya revolusi industri 4.0 menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia.
Namun di satu sisi bisa mengancam bagi bangsa Indonesia, jika kemajuan teknologi tidak diimbangi dengan pengetahuan yang baik dan berakhlak mulia.
Baca: Istri Terduga Teroris Ledakkan Diri Bersama 3 Anaknya, Polisi Belum Berani Masuk Rumah
Baca: Cerita Warga soal Teror Bom Pertama Kali di Sibolga, Pelaku Dikenal Pendiam
Baca: Istri Terduga Teroris Abu Hamzah Diduga Meledakkan Diri Menggunakan 4 Bom Berjenis Mirip Bom Lontong
Hadi meminta kepada seluruh santri dan masyarakat untuk tidak mudah menyebarkan berita bohong atau berita hoax yang bisa memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
"Paradoks juga kehadiran revolusi industri 4.0 mengancam buat kita. Banyak berita hoax atau berita bohong yang bisa kita terima hampir setiap menit," katanya.
"Tapi, jangan sampai informasi yang kita sampaikan justru bisa memecah persatuan dan kesatuan bangsa ini," ujarnya.