Khabib Nurmagomedov Angkat Bicara soal Penembakan Christchurch: Allah Mengetahui Lebih Baik
Sebanyak 49 orang tewas dan sekitar 20 orang terluka akibat penembakan yang dilakukan seorang pria 28 tahun bernama Brenton Tarrant.
Khabib Nurmagomedov Angkat Bicara soal Penembakan Christchurch: Allah Mengetahui Lebih Baik
TRIBUN-MEDAN.com - Aksi penembakan yang terjadi di dua masjid di Selandia Baru mendapat kecaman dari berbagai negara dan Khabib Nurmagomedov juga turut mengecamnya.
Brenton Tarrant juga kabarnya merekam aksi penembakan yang dia lakukan sambil menyiarkannya secara langsung melalui Facebook.
Petarung UFC kelas ringan yaitu Khabib Nurmagomedov yang diketahui merupakan seorang muslim itu pun memberikan responsnya melalui akun instagram pribadinya.
"Inna Lillahi wa inna ilaihi raji'un, ini adalah satu di antara video terburuk yang pernah saya lihat," tulis Khabib yang dikutip BolaSport.com dari Instagramnya.
"Allah mengetahui lebih baik daripada kita, sabar untuk semuanya," tulis Khabib menambahkan.
Sebelumnya, pada Jumat (15/3/2019) waktu setempat, telah terjadi penembakan di Masjid Al Noor dan Linwood yang terletak di Christchurch, Selandia Baru.
Pelaku menyasar jamaah shalat Jumat di dua masjid tersebut dengan keji.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern pun menyatakan peristiwa yang terjadi saat shalat Jumat itu adalah hari terkelam dalam sejarah negaranya.
Brenton Tarrant tidak asal ketika melakukan penembakan di Masjid Al Noor, Christchurch, Selandia Baru, pada Jumat (15/3/2019).

Dilaporkan Independent.ie, teroris asal Grafton Australia itu sudah berencana untuk melakukan penembakan massal selama dua tahun terakhir.
"Aku memulai rencana serangan ini sejak dua tahun terakhir. Kemudian menetapkan lokasi di Christchurch dalam tiga bulan terakhir," katanya.
Dalam manifesto setebal 74 halaman itu, Tarrant memperkenalkan diri sebagai anti-imigran dengan para korban disebutnya sebagai "sekelompok penjajah".
Di manifesto tersebut, dia mengatakan ingin membebaskan tanah milik kaumnya dari "para penjajah", dan terinspirasi dari Anders Breivik.