RSUD Pirngadi Medan Kutip Biaya Toilet, Manajemen Mengaku Hanya Persoalan Kecil
Bayangkan, untuk sekadar buang air kecil di toilet rumah sakit plat merah tersebut, keluarga pasien akan diminta bayar secara sukarela
Penulis: Alija Magribi |
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN-Ada peraturan langka sepertinya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan.
Bayangkan, untuk sekadar buang air kecil di toilet rumah sakit plat merah tersebut, keluarga pasien akan diminta bayar secara sukarela
Hal tersebut memicu kekesalan oleh Ratna, seorang keluarga pasien. Menurut Ratna, buang air kecil di rumah sakit tentu bakal selalu dilakukan keluarga pasien. Apalagi ketika menginap.
"Iya lucu aja bayar untuk buang air di Rumah Sakit. Ini kan memberatkan, apalagi keluarga pasien yang berjam-jam di sini, bakal selalu kebelet buang air," ujarnya.
Tribun Medan pun tak berhenti dari keterangan keluarga pasien. Ketika mendatangi toilet yang dikeluhkan tersebut, benar saja ada pengutipan uang 'seikhlasnya'.
Pengutipan tersebut dilakukan oleh seorang perempuan berpakaian rumahan.
"Bang, uang kebersihan seikhlasnya aja bang," ujar perempuan tersebut menunjukkan kotak kayu berisi uang-uang dari pengunjung toilet lainnya.

Menanggapi itu, Humas RSUD Pirngadi Medan Edison Perangin-angin mengatakan bahwa hal tersebut adalah persoalan yang kecil.
Menurutnya petugas kebersihan tersebut tak akan memaksa keluarga pasien untuk mematok harga tertentu.
"Itu gak wajib bayar. Cuman uang kebersihan seikhlasnya saja, gak akan dikejar kejar petugas office boy kita kalau gak ada uangnya," terangnya.
Memang menurut Edison, wanita yang menjaga tersebut sudah ia ketahui sebelumnya sebagai salah satu tenaga kebersihan RS Pirngadi.
Selain wanita, ada seorang laki-laki lainnya yang berjaga, namun dengan sistem shift.
Edison sendiri mengaku sudah lama ada 'kutipan seikhlasnya'. ia sudah berupaya melakukan penindakan untuk tidak dilakukan pengutipan.
Namun Edison mengatakan petugas kebersihan di toilet bersikeras melakukan pengutipan.
"Dia itu bandal memang. Sudah kita bilangi jangan dikutip tapi bersikeras juga ngutip. Lagi pula karena dia orang susah ya kita biarkan juga," katanya.