Kereta Api Medan-Binjai Seret Avanza 400 Meter, Bayi 9 Bulan Selamat tapi 4 Orang Lainnya Kritis

Kereta api Medan-Binjai seret mobil Avanza hingga 400 meter. Seorang bayi di mobil Avanza menjadi satu-satunya penumpang yang selamat

Editor: Juang Naibaho
Tribun Medan
Warga melihat kondisi Avanza yang terbalik usai ditabrak kereta api di Desa Lalang, Kecamatan Sunggal, Minggu (7/4/2019). 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Kecelakaan kereta api jurusan Medan-Binjai versus Toyota Avanza terjadi di Jalan Stasiun, Desa Lalang, Kecamatan Sunggal Kabupaten Deliserdang, Minggu (7/4/2019) sekitar pukul 10.30 WIB.

Mobil Avanza yang ditumpangi lima orang sekeluarga tersebut terseret hingga 400 meter, kemudian terbalik. Dari lima orang yang berada di mobil tersebut, seorang bayi berusia 9 bulan dikabarkan selamat.

Sedangkan empat penumpang lainnya mengalami luka-luka dan dalam kondisi kritis.

Baca: Jiko dan Keluarga Diseruduk Kereta Api hingga Terseret 400 Meter, Begini Kekesalan Orang Tuanya

Baca: VIDEO: Avanza Tertabrak Kereta Api, 5 Orang Termasuk Seorang Bayi Dibawa ke Rumah Sakit

Informasi yang dihimpun, mobil Avanza ini dikendarai oleh Jiko, yang hendak berpergian ke Lubuk Pakam bersama istrinya, Yerika, Julio 3,5 tahun (anaknya), Arif (adik Yerika), dan Evita (9 bulan).

Sinaga, warga Jalan Stasiun, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, mengatakan, kereta api jurusan Medan-Binjai menabrak mobil Toyota Avanza dengan nomor polisi BK 1534 QH.

"Kejadiannya sekitar jam 10.30 WIB. Penumpang ada lima orang, empat orang kritis, dan seorang bayi selamat. Tapi saya tidak tahu pasti luka di bagian mana saja penumpangnya itu," ujar Sinaga, Minggu.

Menurut Sinaga, perlintasan kereta api di kawasan tempat tinggalnya itu memang rawan kecelakaan. Pasalnya, tidak ada palang di perlintasan tersebut.

"Dari dulu perlintasan kereta api di sini tidak memiliki palang," katanya.

Jiko (korban) saat berada di ruang Cemara 6, RS Bina Kasih, Minggu (7/4/2019).
Jiko (korban) saat berada di ruang Cemara 6, RS Bina Kasih, Minggu (7/4/2019). (TRIBUN MEDAN/M FADLI TARADIFA)

Menurut Sinaga, kecelakaan ini merupakan pertama kalinya terjadi di tahun 2019 ini.

"Saya tinggal dari tahun 1999 di sini. Ada empat kali yang saya ingat terjadi kecelakaan di sini. Kalau untuk tahun 2019 ini, baru ini. Sebelumnya pernah Pajero, Becak, dan Avanza hitam seperti ini ditabrak kereta api," ungkapnya.

"Biasa memang ada yang menjaga peluang ya partisipasi masyarakat. Kadang diberi uang bagi pengendara yang melintas, ya hitung-hitung itulah upah mereka. Tidak pernah ada ini palang pintu. Posisi jalan ini kan sedikit menanjak, kalau kereta apa siang gak nampak kalau datang. Jadi kalau gak ada yang jaga kita waswas," ungkapnya.

Informasi yang dihimpun Tribun, kronologi kecelakaan ini bermula saat mobil Avanza tersebut menempel becak yang hendak melintasi perlintasan kereta api.

Becak tersebut berhasil melewati rel kereta. Sedangkan mobil Avanza tak bisa lagi menghindari kereta yang melintas dengan kecepatan tinggi.

"Jadi becaknya lolos, nah, Avanza ini tidak sempat. Jadi ia terseret-seret kurang lebih 400 meter," ujar Sinaga.

Warga melihat kondisi Avanza yang terbalik usai diseruduk kereta api di Desa Lalang, Kecamatan Sunggal, Minggu (7/4/2019).
Warga melihat kondisi Avanza yang terbalik usai diseruduk kereta api di Desa Lalang, Kecamatan Sunggal, Minggu (7/4/2019). (TRIBUN MEDAN/M FADLI TARADIFA)

Pantauan Tribun Medan di lokasi, puluhan warga sekitar lokasi masih memadati tempat lokasi kecelakaan. Mobil Avanza itu dalam kondisi terbalik.

Pintu kiri bagian depan terlihat ringsek parah. Posisi stir ban berbelok ke kanan. Ban belakang bagian kanan dalam keadaan patah as.

Tak sedikit warga yang melihat peristiwa tersebut mengabadikannya melalui smartphone, baik foto maupun video.

(mft/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved