Klub Panahan Lunar Archery Sudah Ciptakan 140 Atlet Selama 4 Tahun, Berpestasi hingga Internasional

Bagi klub panahan Lunar Archery yang pertama kali ada di Medan, setidaknya sudah menciptakan 140 atlet panahan dalam 4 tahun ini.

Penulis: M.Andimaz Kahfi |
Tribun Medan / M Andimaz Kahfi
Klub Panahan Lunar Archery Sudah Ciptakan 140 Atlet Selama 4 Tahun, Berpestasi hingga Internasional. Para atlet panahan dari klub Lunar Archery yang berlatih di Jalan Brigjen Katamso 

Klub Panahan Lunar Archery Sudah Ciptakan 140 Atlet Selama 4 Tahun, Berpestasi hingga Internasional

TRIBUN-MEDAN.com- Olahraga panahan mulai diminati oleh sebagian masyarakat di Kota Medan. Bahkan, olahraga tersebut sudah mulai menjadi pelajaran tambahan di sekolah-sekolah yang ada di Medan.

Bagi klub panahan Lunar Archery yang pertama kali ada di Medan, setidaknya sudah menciptakan 140 atlet panahan dalam 4 tahun ini.

Bahkan mereka juga telah menyiapkankan perwakilan mereka untuk pelatihan daerah (Platda) dalam Pekan Olah Nasional (PON) 2020 di Papua.

"Untuk tahun ini atlet kita ada yang ikut Pelatda buat PON 2020 satu orang yaitu Aisyah Az-Zahra (Ica) kategori SMA Putri," kata pendiri klub panahan Lunar Archery, Ikhsan Pratama Siregar, Sabtu (27/4/2019).

"Tahun lalu juga ada atlet binaan KONI Medan seperti Aisyah Az-Zahra, Rahmat Hidayat, Yadisa Utomo yang ada di klub kita," sambungnya.

Ikhsan menjelaskan bahwa selama empat tahun berdiri, capaian mereka juga sudah mulai terlihat mulai dari nasional hingga internasional.

Striker Aldino Minta Suporter Hijaukan Teladan saat Bentrok PSPS Selection, Edy Ingin Jaga Marwah

Wanita Cantik Rusia Divonis 18 Tahun Penjara Dituduh Jadi Mata-mata di AS, Putin Marah: Ini Konyol

Keluhkan Gaji Kecil, Kisah Pramugari Lakoni Pekerjaan Menyimpang, Layani Birahi Penumpang

Dari segi pencapaian prestasi sudah mencapai internasional dan di Singapura masuk dalam 16 besar tahun 2018 dan nasional peringkat 6 besar.

Tapi kalau di Medan dan Sumut atlet dari Lunar Archery sudah banyak yang juara dan disetiap turnamen pasti ada yang juara.

4 Kali Gelar Pernikahan, Muzdalifah Pernah Gelar Resepsi Mewah Hingga Pecahkan Rekor Muri

Gubernur Edy Kaget, Saat Minum Kopi di Paris, Pramusaji Sebut Kopi Lintong Berasal dari Thailand

Masih kata Ikhsan, bahwa capaian yang diraih mereka kurang mendapat respon dari pemerintah Kota Medan.

Meskipun sudah banyak atlet-atlet yang mereka keluarkan dari Lunar Archery berkiprah di kancah nasional dan internasional.

Gubernur Edy Kaget, Saat Minum Kopi di Paris, Pramusaji Sebut Kopi Lintong Berasal dari Thailand

Muzdalifah Gak Mau Tunda Momongan dengan Fadel, Pamer Foto Malam Pertama di Atas Ranjang

"Kalau Pemko Medan sendiri sampai saat ini sangat kurang perhatiannya, tapi kalau untuk di Deli Serdang sangat antusias perhatiannya terhadap panahan ini. Bahkan Kota Tebing Tinggi juga tinggi perhatiannya," beber Ikhsan.

"Kalau dari Pemprov Sumut sangat mensport panahan ini apalagi 2024 PON di Sumut-Aceh akan digelar, jadi Wagub sangat mensport. Tapi kalau anggaran tidak ada, hanya secara moril sangat positif untuk mencetak atlet panahan," ujar Ikhsan.

PENGEJARAN KKB PAPUA, Warga Puncak Jaya Deklarasi Setia NKRI, Serahkan Panah & Kibarkan Merah Putih

Jadi Anggota DPR Buat Meutya Hafid Tambah Sabar karena Terbiasa Kerja Cepat Sewaktu jadi Jurnalis

Komentar Ayah Fadel Islami Soal Anaknya Nikahi Muzdalifah Si Janda 3 Kali, Terpaut Usia 15 Tahun

Pelatih PSPS Selection Jadikan Laga Kontra PSMS Medan jadi Ajang Pamer agar Dilirik Pemprov Riau

Olahraga memanah itu sendiri menurut Ikhsan harus butuh konsentrasi dan fokus yang tinggi sehingga melatih emosi serta menjaga kestabilan emosi

"itu lah yang menjadi tantangan bagi pemanah itu sendiri dan perlu latihan yang sering. Karena filosofi memanah itu sendiri adalah fokus, konsentrasi, rileks dan konsistensi," pungkas Ikhsan.

(mak/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved