Ratusan Buruh Bernyanyi dan Joget Bareng dan di Lapangan Benteng setelah Senam Bersama
Para buruh yang berasal dari Kota Medan kompak mengenakan seragam dengan warga paduan abu-abu, putih dan merah.
Ratusan Buruh Bernyanyi dan Joget Bareng dan di Lapangan Benteng setelah Senam Bersama
TRIBUN-MEDAN.com - Memperingati Hari Buruh Internasional, Pemerintah Kota Medan adakan kegiatan di Lapangan Benteng, Kota Medan, Rabu (1/5/2019).
Para buruh yang berasal dari Kota Medan kompak mengenakan seragam dengan warga paduan abu-abu, putih dan merah.
Mereka tampak berbaris rapi mengikuti arahan instruktur senam. Setelah itu, para buruh ini makan bersama dengan diiringi nyanyian yang disenandungkan.
Bahkan, satu d iantara mereka naik ke panggung untuk mengibur para buruh lainnya.
Satu peserta, anggota Serikat Buruh Nasional Indonesia, Centy, kepada Tribun Medan menceritakan realita buruh perempuan dalam kemajuan industri saat ini.
"Karena kita memasuki Revolusi Industri 4.0, kita harus siap. Harus menerima hal itu. Sosialisasi pemerintah kepada kita belum ada. Itu yang kita harapkan," katanya.
Out sourching begitu banyak, tambahnya. Di dunia kerja, pabrik sudah menggunakan alat yang begitu canggih. Korbannya siapa? Pasti buruh perempuan.
Gubernur Edy Ikuti Jalan Santai Bersama Buruh di Lembaga Pendidikan Perkebunan: Saya Juga Buruh
Gegara Setya Novanto Terpidana Korupsi di Restoran Padang, Ditjen PAS Jadi Sorotan
Andy Boy Hobi Banget Mencuri, Tak Kapok Meski Sudah 6 Kali Masuk Penjara, Ini Catatan Aksinya
Pada 1 mesin yang biasanya mempekerjakan 10 orang, kini menjadi lima. Karena teknologi yang hadir lebih canggih seperti mesin kompressor. Artinya ada efisiensi.
"Ini yang kami tolak. Pemerintah harus hadir bersama buruh perempuan agar siap menghadapi revolusi industri ini. Caranya dengan bertanggung jawab. Sekarang belum," kata pekerja di satu pabrik di Mabar ini.
Belum lagi masalah out sourching dan tuntutan mereka untuk mencabut PP No 78 Tahun 2015 Tentang Pengupahan.
Ahok Bicara Solusi Atasi Banjir Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama: Dulu Kita Mau Bikin MRT Dimaki-maki
Libur Hari Buruh Arus Lalu Lintas di Jalan Protokol Kota Medan Lengang
TERBARU www.kpu.go.id Hasil Real Count Tadi Pagi, Perolehan suara Jokowi dan Prabowo, Update KPU
"Kita tidak turun ke jalan bukan berarti nasib buruh semakin baik. Bahkan lebih memprihatinkan. Banyak yang di-PHK dan pesangon tidak dibayar. Hak-hak pekerja belum direalisasikan oleh pengusaha," ungkapnya.
Meski mereka bersinergi dengan pemerintah bukan berarti mereka duduk diam. Ia mengatakan akan tetap melawan kebijakan-kebijakan yang tidak pro dengan buruh apalagi korbannya itu perempuan.
Buruh perempuan banyak menjadi korban pada Revolusi Industri karena efisisensi. Perempuan di pabrik tidak dominan lagi.
Aktor Senior Eddie Riwanto Meninggal Dunia di Lokasi Syuting, Para Selebriti Ucap Rasa Belasungkawa
Kapolda Ajak Buruh Happy-happy dan Kulineran di Lapangan Merdeka: Saya Juga Buruh Negara
"Revolusi Industri harus kita hadapi. Makanya, peran pemerintah di sini seperti apa. Karena kita buruh, awam, tidak mengerti. Ini harus dibahas dan dikaji ulang lagi Buruh siap, pemerintah harus bisa lebih siap lagi," tuturnya.
Perhatian harus difokuskan pada bagaimana agar nasib buruh ke depannya lebih baik lagi.
PAN Terbaru, Bara Hasibuan Dukung Jokowi, Drajad Wibowo Ungkap Elite PAN Bahas Sanksi
Tak Kenal Takut, Remaja Ini Tantang Bahaya dan Bergelantungan di Puncak Gedung Setinggi 44 Lantai