Historia
Demo, Presiden Soeharto Bertahan di Mesir, Mahasiswa Duduki DPR, 12 Mei 1998 Pak Harto Lepas Jabatan
Demo, Presiden Soeharto Bertahan di Mesir, Mahasiswa Duduki DPR, 12 Mei 1998 Pak Harto Lepas Jabatan
TRIBUN-MEDAN.COM - Demo, Presiden Soeharto Bertahan di Mesir, Mahasiswa Duduki DPR, 12 Mei 1998 Pak Harto Lepas Jabatan.
//
Pada Mei 1998, aksi demontrasi mahasiswa mulai meluas di berbagai kampus di Indonesia.
Baca: Jenderal TNI Benny Moerdani Ngamuk di Acara Kopassus, Kejadian Mengejutkan Banting Baret Merah

Aksi demonstrasi yang ditangani dengan kekerasan oleh aparat pun berakibat pada kemarahan masyarakat, hingga terjadi kerusahan di beberapa kota.
Perekonomian Indonesia yang memburuk merupakan alasan demonstrasi dan berbagai aksi unjuk rasa.
Gerakan ini tak hanya dilakukan oleh mahasiswa saja, melainkan dari kelompok masyarakat yang menuntut Presiden Soeharto mundur.
Baca: TAJIR, Bukan Cuma Hotman Paris dan Ruhut Sitompul, 5 Pengacara Terkaya ada Dibayar Rp 4 Miliar
Di tengah gejolak aksi mahasiswa yang meluas, Soeharto malah meninggalkan Indonesia untuk berkunjung ke Mesir.
Soeharto bukan melakukan wisata, melainkan mendatangi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-15 pada 9 Mei 1998.
Dikutip dari Harian Kompas yang terbit pada 10 Mei 1998, Soeharto terbang ke Mesir menggunakan pesawat khusus MD-11 Garuda Indonesia dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Pada pukul 15.30 waktu setempat atau 19.30 WIB, pesawat Garuda Indonesia yang ditumpangi Soeharto akhirnya mendarat di Kairo.
Kedatangannya disambut oleh Presiden Mesir Hosni Mubarak, PM Kamel Ganzouri, Kepala Dewan Kepresidenan Dr Zakaria Azmi, dan Menlu Ali Alatas.
Setelah acara penyambutan yang berlangsung singkat, Presiden Soeharto menuju hotel Sheraton Heliopolis tempatnya menginap selama acara tersebut.
Baca: Pengawal Kivlan Zen: Permisi, Jenderal Kivlan Mau Masuk, Polisi Tetap Menghalanginya untuk Mundur
KTT G-15 Kairo
Acara ini dibuka pada 11 Mei 1998 dan menyinggung masalah krisis ekonomi Asia yang telah mendapat perhatian khusus dari kepala negara/pemerintahan G-15.
Setelah sidang, Presiden Mubarak mengadakan acara makan siang bersama dengan kepala negara/pemerintah G-15 itu. Kemudian dilanjutkan acara keliling kota mengunjungi obyek-obyek wisata di kota itu.
Presiden Soeharto juga diberikan kesempatan mewakili kepala negara/pemerintahan G-15 menggunting pita meresmikan pameran produk dan proyek G-15.
Ikut serta dalam pameran itu, Aljazair, India, Mesir, Malaysia, Senegal, Peru, Zimbabwe, Kenya, Nigeria, Meksiko, Indonesia dan Brazil. Proyek-proyek Mesir tampak paling banyak digelar dalam pameran tersebut.