Pernah Caleg, Pengakuan Dosen Posting People Power' yang Ditangkap Polisi, Kasus Ujaran Kebencian
Pernah Caleg, Pengakuan Dosen Posting People Power' yang Ditangkap Polisi, Kasus Ujaran Kebencian
TRIBUN-MEDAN.COM - Pernah Caleg, Pengakuan Dosen Posting People Power' yang Ditangkap Polisi, Kasus Ujaran Kebencian.
//
Polisi masih terus mendalami kasus ujaran kebencian lewat media sosial yang disebar seorang oknum dosen.
Bagaimana perkembangan terbaru kasus ini?
Baca: TERKUAK Oknum Anggota TNI di Kasus Vera Oktaria, Prada DP Kabur dari Komando Latihan Tempur 8 Hari
Baca: VIDEO Pria Teriak Penggal Kepala Jokowi, Gibran Rakabuming Doakan Pelaku dan Minta Jangan Terpancing
//
Dari hasil pemeriksaan polisi dan pengakuan tersangka SDS (56), dosen yang memposting soal people power di beranda laman akun Facebook miliknya, ternyata pernah mencalonkan diri menjadi calon legislatif dapil Jawa Tengah.
Berdasarkan penelusuran di Facebook miliknya, terdapat postingan sebuah poster bertuliskan DR.Solatun calon anggota DPR RI dari Partai Bulan Bintang (PBB) Dapil Jateng VIII Nomor Urut 5 Cilacap Banyumas.
Di poster yang diunggah SDS itu pun terdapat foto Ketua PBB, Yusril Ihza Mahendra.
Pada keterangan poster itu, SDS menuliskan ‘ass.ww Semoga pemilu besok kemenangan menjadi milik Ummat Muslim. Jika saya ditakdirkan harus menang, silahkan tagih karena nadzar saya akan shodaqohkan gaji saya 25% uutk partai, 75% untuk masjid yang memerlukan di CILACAP BANYUMAS'.

Seperti diketahui SDS ditangkap karena postingannya yang dinilai bersifat provokatif yang diunggah di laman Facebook pada 9 Mei 2019.
Postingan itu tertulis 'HARGA NYAWA RAKYAT Jika People Power tidak dapat dielak: 1 orang rakyat ditembak oleh polisi harus dibayar dengan 10 orang polisi dibunuh mati menggunakan pisau dapur, golok, linggis, kapak, kunci roda mobil, siraman tiner cat berapi dan keluarga mereka.
SDS digelandang petugas Kamis (9/5/2019) sekitar pukul 23.10 WIB di daerah Margahayu Raya, Kelurahan Buah Batu, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung.
Baca: RESMI, Pemilu2019.kpu.go.id: Hasil Real Count KPU Selisih Suara Jokowi vs Prabowo Terbaru Minggu Ini
Baca: BERITA KESEHATAN: Tips Menghilangkan Bau Mulut saat Menjalankan Ibadah Puasa, Cara Bersihkan Lidah
Baca: TERKUAK Oknum Anggota TNI di Kasus Vera Oktaria, Prada DP Kabur dari Komando Latihan Tempur 8 Hari
Kepada wartawan, SDS mengaku bahwa postingan tersebut tidak bermaksud memprovokasi, tetapi mengingatkan jangan sampai terjadi benturan jika people power terjadi.
"Saya hanya mengatakan, kalimat itu mungkin salah pengkalimatannya. maksud saya jangan sampai ini terjadi. Demi Allah karena saya juga anak bangsa, guru dan ayah. Saya juga kakek dari cucu saya, mana mungkin membiarkan situasi membenturkan nama polisi dengan rakyat dengan nama yang sangat sensitif seperti "people power". Makanya saya katakan jika tidak bisa dielak, kalimat itu sebenarnya kata kuncinya," jelas SDS di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (10/5/2019).
BEDA Pengakuan Dosen Ditangkap Polisi dan Klarifikasi Rektor Unpas, Fakta Tersangka Ujaran Kebencian.