Hati-hati Ada Penjual Kartu Tol Palsu yang Beraksi di Sekitar Pintu Masuk Tol Bandar Selamat

Saya mau beli kartu di pinggir jalan. Karena pas cek dashboard, baru sadar kartu kita hilang. Karena kita mau buru-buru kan makanya mutusin buat beli

Penulis: M.Andimaz Kahfi |
Tribun Medan / M Andimaz Kahfi
Hati-hati Ada Penjual Kartu Tol Palsu yang Beraksi di Sekitar Pintu Masuk Tol Bandar Selamat. Salah seorang warga yang ditipu oleh penjual kartu tol liar, yang menjual kartu tol palsu. 

Hati-hati Ada Penjual Kartu Tol Palsu yang Beraksi di Sekitar Pintu Masuk Tol Bandar Selamat

TRIBUN-MEDAN.com- Kejadian tidak mengenakan dialami oleh seorang warga atas nama Anggi Pratiwi (26), yang tertipu oleh seorang penjual kartu tol palsu di dekat pintu masuk Tol Bandar Selamat.

Dalam video berdurasi 1 menit 8 detik yang di upload Anggi sekitar 18 jam yang lalu itu, berisi tentang kekesalan Anggi yang ditipu oleh penjual kartu tol berlogo Brizzi palsu.

Video itu telah dibagikan sebanyak 674 kali dan telah mendapatkan puluhan komentar dari netizen.

Di hubungi via telepon seluler, Anggi yang diketahui warga Jalan Aceh, Kelurahan Bandar Setia, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang, menceritakan bahwa peristiwa tidak mengenakan itu dialaminya Minggu (2/6/2019) diperkirakan terjadi sekitar pukul 17.00 WIB di depan pintu masuk Tol Bandar Selamat, saat dirinya mau ke Delitua dan keluar di Tol Amplas.

"Saya mau beli kartu di pinggir jalan. Karena pas cek dashboard, baru sadar kartu kita hilang. Karena kita mau buru-buru kan makanya mutusin buat beli lagi. Mau cari ke Indomaret lagi kan repot. Karena di Indomaret juga jarang ada, susah kan," kata Anggi, Senin (3/6/2019).

Anggi menambahkan karena pernah beli disitu, dirinya coba beli kartu disitu lagi, dan tidak ada kecurigaan sedikitpun. Karena yang jual sekilas sama seperti yang dijual di gerai Tol dalam.

Baca: Penumpang Pesawat Sepi, Pengusaha Oleh-Oleh di Kualanamu Kurangi Produksi agar Tak Semakin Merugi

Baca: Gubernur Edy Bujuk Anak yang Menangis di Stasiun Kereta Api, Beri Uang namun Sempat Ditolak

Baca: Rutan Benteng Sigli (Aceh) Terbakar, Diduga Ulah Sipir yang Mengamuk

Baca: Dugaan Dokter Cacar Monyet, Hampir Semua Bocah di Desa Cianjur Kena Wabah Virus Kulit

"Dia tawari Rp 75 ribu, karena kita biasa beli Rp 50 ribu dengan saldo Rp 35 ribu.
Mereka tawari harga Rp 75 ribu dengan saldo Rp 15-20 ribu. Kita tawar dan dapatlah harga Rp 50 ribu," ujarnya.

Ternyata, lanjut Anggi sampai di depan pintu tol mau masuk, saat kartu tol ditempelin dan dibuka kartunya itu tidak bisa.

Sampai disitu, Anggi belum curiga kalau kartu yang baru dibelinya palsu. Dirinya masih mengira saldo kartu yang dibelinya habis.

Baca: Basarnas Tanjungbalai Asahan Siagakan 30 Personel Pantau Aktivitas Arus Mudik di Darat dan Perairan

Baca: ASAL Nama Kristiani (Ani) Herrawati yang Bikin Banyak Salah Sangka & Sosok Lengkap Ani Yudhoyono!

Baca: Inalum Miliki Bendungan Ikonik yang Menjadi Sumber Penggerak Turbin PLTA, Ini Penampakannya

Melihat antrean dibelakang yang sudah panjang untuk menunggu masuk tol. Suami Anggi lalu berinisiatif memutar arah balik ke belakang dengan cara mundur.

"Kita beli lagi kartu tol di gerai resmi di depan tol. Ternyata di bedain baru bisa tahu bedanya. Jadi, kalau nggak dibuka nggak kelihatan bedanya. Setelah kita buka ternyata palsu. Mereka menempelkan kartu palsu menggunakan kartu seperti kartu pengenal dan direkatkan," sebut Anggi.

"Mereka itu rapi menempelnya. Di plastikkin, dibungkus itu tuh rapi. Jadi nggak bakal kelihatan kalau itu kartu palsu. Waktu di scan tidak terbaca. Dan kita tidak sadar kalau itu kartu palsu," ungkap Anggi.

Lebih lanjut, Anggi bersama suaminya sempat balik lagi untuk mencari si penjual kartu palsu. Tapi pas turun dari mobil, si penjual kartu tol palsu sudah tidak ada di tempat.

Baca: Inalum Miliki Bendungan Ikonik yang Menjadi Sumber Penggerak Turbin PLTA, Ini Penampakannya

Baca: UEFA Rilis 20 Pemain Terbaik di Panggung Prestisius Liga Champions 2019, Liverpool Pasok 6 Pemain

Anggi menyesalkan karena masih adanya pihak-pihak yang memanfaatkan situasi dengan cara curang untuk mencari keuntungan dalam kesusahan orang lain.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved